Lihat ke Halaman Asli

Bolehkah Kita Memulainya Sekarang?

Diperbarui: 30 November 2023   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini aku berangkat keja dengan semangat, ku nyanyikan senandung lagu adera "lebih indah"

dengan menggoyang-goyangkan kepala. Pagi ini semua orang mendapatkan senyuman manis dariku,

tak terkecuali bapak-bapak kebersihan jalan. Lampu merah kuterobos, seolah tidak ada lagi

yang mampu menghentikanku. Kecuali, pukulan keras yang menghantam helm yang dibarengi dengan

umpatan "Bajingan, ngerti aturan ga raimu!!". AKu oleng ke kiri, sepeda motorku menyenggol bakul

sayur sebelum akhrinya menghantam terotoar. Suara riuh orang-orang membuat mataku terbuka perlahan,

aku bangun untuk memastikan handphone ku baik-baik saja. Tidak ada yang retak dan masih menyala, terutama pesan

dari mu malam kemarin "Selama ini, aku juga menyimpan perasaan yang sama sepertimu. Setiap pertemuan, aku

perhatikan setiap kedipan matamu, mimik wajahmu, dan bahkan kuhafal setiap diksi baru yang kamu ucapkan.

Sudah sejauh ini aku tenggelam dalam laut pesona indah sosokmu, lantas bolehkah kita memulainya sekarang ?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline