Lihat ke Halaman Asli

Fajr Muchtar

TERVERIFIKASI

Tukang Kebon

Mental Kepiting, Menggerogoti Perjuangan Palestina

Diperbarui: 17 April 2024   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayatullah Khamenei (sumber : Kompas)

Keberanian dan keberhasilan Iran membombardir pusat-pusat militer Israel disambut gembira dan takjub oleh kaum muslimin. Namun tak semua gembira dengan serangan Iran itu. Beberapa kelompok muslimin malah nyinyir, mengkerdilkan dan memframing bahwa yang dilakukan Iran itu sandiwara belaka. Kalau melihat latar belakang nyinyirin itu tak aneh jika mereka berpendapat begitu. Kelompok yang seperti ini memang menjadikan Iran dengan Syiahnya sebagai bagian dramaturgi besar Yahudi. Tuduhan tak berdasar dan fitnah.

Sebetulnya dalam kacamata psikologis sosiologis sikap seperti ini tak lebih merupakan gambaran dari crab mentality alias mentalitas kepiting. Kepiting akan menarik saat salah satu berusaha naik. Sikap ini merupakan imbas dari perpecahan dan sikap tidak suportif dalam komunitas. Ironisnya, mentalitas ini muncul dalam isu Palestina yang seharusnya menjadi musuh bersama. Alih-alih bersatu untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, beberapa pihak malah sibuk menggembosi dan menjatuhkan Iran.

(sumber : Kompasiana)

Mentalitas kepiting ini dapat dilihat dalam beberapa contoh:

Menjelekkan dan menuduh Iran sebagai "Bukan Islam" atau mempertanyakan komitmen Iran terhadap perjuangan pembebasan Palestina.

Kelompok ini juga cenderung menolak kritik dan saran. Sikap "kami yang paling benar" menghambat refleksi dan perbaikan diri, sehingga menghambat kemajuan perjuangan.

Mentalitas kepiting ini sangat berbahaya bagi perjuangan Palestina. Ketika umat Islam terpecah, mereka menjadi mangsa empuk bagi penjajah Israel. Persatuan dan kerjasama adalah kunci untuk mencapai kemenangan. Saya pernah mendengar langsung pesan dari Syekh Ahmad Yassin, untuk tetap menjaga bara perjuangan Palestina sebagai jantung bagi umat Islam supaya tidak padam. Beliau juga berpesan kepada agar selalu menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah (Sunni dan Syiah) di manapun berada.

(sumber : Kompas)

Muncul dari mana?

Konsep psikologi bagi fenomena mental kepiting adalah bentuk tindakan berdasarkan sifat hasad, yaitu mental atau pemikiran bahwa jika saya tidak dapat memilikinya, anda juga tidak. Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa mental kepiting memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dari karakter seseorang. Di antara ciri-ciri tersebut adalah:

  • Iri ketika melihat orang lain sukses atau mencapai cita-citanya.
  • Punya anggapan negatif ketika seseorang berhasil meraih kesuksesan.
  • Jiwa kompetitif yang berlebihan akan menimbulkan sikap-sikap menjatuhkan.
  • Punya pola pikir bahwa 'jika saya tidak bisa, maka seharusnya Anda juga tidak'.
  • Beranggapan bahwa keberhasilan yang diraih oleh seseorang didapat karena sebuah keberuntungan atau previlese, bukan karena usahanya sendiri.
  • Meremehkan usaha orang lain dalam mencapai kesuksesan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline