Lihat ke Halaman Asli

Fajr Muchtar

TERVERIFIKASI

Tukang Kebon

Tetap Sehat dan Istiqomah Setelah Ramadan

Diperbarui: 6 Juni 2019   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(credit to Canva/sumber istimewa)

Lebaran yang merupakan pesta perayaan kemenangan kaum muslimin merupakan masa yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, terlebih yang melakukan puasa sebulan penuh. Setelah sebulan mengubah banyak hal tentu saja banyak perubahan fisik maupun mental. 

Dia bisa makan minum secara bebas dan tak perlu menunggu waktu berbuka. Dia juga tak harus bangun pagi sekali untuk melaksanakan sahur. Hal yang dilakukan selama sebulan penuh itu tentu memengaruhi fisik dan mental.

Sayangnya, setelah Ramadan usai, godaan datang bermunculan. Opor ayam dan berbagai hidangan Idulfitri merupakan godaan besar dan susah ditolak. Sekiranya perutnya tidak terasa sakit, mungkin semua makanan ingin dilahap. 

Makan besar di berbagai tempat akhirnya membuat tubuh terkejut. Yang biasanya pagi perutnya kosong tiba-tiba mendapat pasokan yang sangat banyak. Karena ada keterkejutan metabolisme, maka tak jarang setelah Ramadan banyak yang sakit.

Nah, bagaimana tips #antiribet dan #dibikinsimpel agar kita bisa mengantisipasi dan mengkondisikan perubahan pola hidup sehingga tubuh tetap sehat setelah Ramadan.

(foto TribunNews. Olah foto Canva)

  • Makan skala mini

Selama bulan Ramadan, tubuh terbiasa dengan pasokan makanan yang minim. Agar tubuh tidak terkejut maka jangan makan dengan porsi banyak dalam satu waktu. 

Makanlah dengan porsi mini secara bertahap. Porsi mini ini memberikan kesempatan buat tubuh untuk melakukan perubahan dan persiapan menerima porsi yang lebih besar.

Dalam hal ini kita bisa menerapkan aturan 1/3 seperti yang diajarkan Rasulullah. Beliau bersabda "Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. 

Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau toh dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas. (HR Turmudzi, Ibnu Majah, Muslim).

(foto TribunNews. Olah foto Canva)

  • Kunyah Secara Perlahan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline