Apa yang menyebabkan First Travel terjatuh berkeping keping? Menurut beberapa analisa karena keserakahan dan silau dengan uang yang berlimpah. Padahal uang itu bukan uang mereka. Uang itu adalah uang jemaah yang dititipkan di perusahaannya. Seharusnya mereka belajar pada Gladies Rahman pemilik Gladies yang memiliki kecerdasan finansial dalam berwira usaha.
Menurut salah satu parameternya, Gladies sudah memahami dan melaksanakan kecerdasan finansial. Salah satu ukuran kecerdasan finansial (financial quotient/FinQ) adalah kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan dan penerapan tata kelola keuangan yang baik.
Bagaimana tata kelola keuangan yang dilakukan Gladies?
"Walaupun saya sebagai owner Gladies, saya tidak bisa semena-mena mengambil uang perusahaan." Kata Gladies. Rupanya, Gladies hanya mengambil yang memang menjadi haknya sesuai peraturan perusahaan. "Untuk saya sendiri -yang notabene pemilik, saya menerapkan sistem gaji dan saya hanya mengambil gaji saja. Keuntungan perusahaan, hanya saya ambil setahun setelah dipotong biaya-biaya, seperti pajak, penyusutan dan biaya pembelian barang baru" pungkas Gladies. Tujuan dari perlakuan ketat itu adalah agar usahanya berjalan lancar dalam waktu yang lama dan tak berusia seumur jagung."
Untuk itu, Gladies juga mewanti-wanti para usahawan untuk memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan, "Sejak awal, rekening perusahan dan pribadi harus dipisahkan. Hal itu untuk menghindari penggunaan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi" kata Gladies.
Menurut Gladies, pemisahan rekening usaha dengan rekening pribadi berfungsi utnuk memudahkan kontrol dan sedikit banyak dapat mengendalikan keinginan-keinginan yang ujug-ujug muncul. Inilah penyakit yang mesti dihindari oleh pengusaha. Beli yang dibutuhkan, jangan beli yang diinginkan. Hal terebut dilakukan juga sebagai fungsi kontroling. Agar uang pengeluaran usaha tidak lebih besar ketimbang pemasukannya.
Jangan lupa, semua pengeluaran dan pemasukan harus dicatat dengan baik. Dengan demikian maka kita dapat melihat struktur perusahaan kita. Sehatkan atau sakit.
Dengan penerapan keuangan yang ketat seperti itu, usaha Dapur Gladies berkembang pesat. Bermula dari modal 300 ribu Rupiah, tiga bulan kemudian sudah bisa membeli oven seharga 22 juta rupiah serta peralatan lainnya. Sekarang, usaha yang dirintis pertengahan 2013 itu beromset 60 juta per bulan.
Memiliki angsuranpun tak mengapa kata Gladies. Memiliki angsuran bisa membuat pengusaha semngat dan punya tanggung jawab untuk mengejar target. Hal ini juga bisa mengatasi penyakit moodiedan rasa bosan sering muncul disaat berusaha. Apalagi di saat merintis.
Penjualan secara online juga merupakan salah satu strategi cerdas yang dilakukan oleh Gladies. Dalam pasar online, orang harus mengirimkan uang dahulu untuk mendapatkan barang yang diinginkan beserta ongkos kirimnya. Menurut Gladies, hal ini artinya kita mendapatkan modal terlebih dahulu dari pembeli.
Keakraban dengan para blogger dan beberapa artis dimanfaatkan oleh Gladies untuk mempromosikan produk browniesnya. Teman-teman bloggernya yang banyak, selalu mendapat kesempatan pertama untuk mencicipi produk baru keluaran dari Dapur Gladies. Hal itu mendongkrak penjualan yang memang hanya bisa dipesan secara online.