Lihat ke Halaman Asli

Fajrina Amalia

Graphic Designer

Nayla, Remaja Disabililitas dengan Prestasi melalui Karya Seni

Diperbarui: 30 Juni 2023   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: seputar cibubur 

Seperti bunga anggrek hitam yang t1erlahir spesial, Nayla memiliki kemampuan
spesial dalam dirinya. Di awali dengan mencorat coret dinding serta mempelajari
dengan melihat sang kakak yang memiliki aktivitas dibidang animasi tanpa pernah
mengajarkan menggambar kepada adiknya, Nayla menunjukan hasil gambar yang ia buat menggunakan pen tablet kepada Ibunya, Vera. Prestasi pertama diawali pada usia 12 tahun, Nayla yang bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus mewakili sekolahnya dalam lomba O2SN seni untuk anak berkebutuhan khusus memenangkan juara 2 dalam
lomba melukis dan bertemu dengan Wali Kota. Sejak saat itu, guru-guru disekolahnya
mulai melihat potensi yang dimiliki Nayla.
Nayla memiliki minat dan menyukai melukis dari banyak hal, pertama dari segi
darah banyak di keluarganya yang berkecimpung di bidang seni seperti menggambar dan design. Kedua, melihat sang kakak yang juga animator, dan terakhir karena Nayla tidak bisa berbicara ia lebih suka menggunakan visual untuk menyuarakan isi hatinya, ia selalu membawa sketch book pada saat berpergian. Sketch book yang Nay bawa ini
adalah ungkapan ketika ia merasa sedih, menggunakan gambar untuk mengekspresikan dirinya agar ia tidak merasa sendiri.

Melalui bakatnya, Nayla mendapatkan berbagai inspirasi untuk menuangkan
bakat yang ia punya bertemu dengan berbagai seniman di workshop, ia belajar berbagai macam jenis seni lukisan mulai dari abstrak, human, doodle art dan juga mural.
Menurut Vera, saat ini Nayla belum menentukan arah seni-nya namun pada saat ini Nayla suka melukis dengan teknik line-up sketch tetapi Vera mengarahkan untuk melukis murni disbanding dengan digital karena lebih original. Pada bulan Desember tahun 2022, Nayla mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti lomba Police Art Bersama rekannya yaitu Yuna. Awalnya panitia memilih lukisan Yuna dan mereka berdua berkolaborasi untuk mengikuti lomba tersebut. Nayla dan Yuna diharuskan untuk menggambar di kanvas yang memiliki besar 1,5 x 1,2 meter
dengan media projector sebagai alat bantu. Nayla menggambar dengan semangat dan rasa senang, panitia acara tersebut melihat hal itu dan Nay dipilih dan berkesempatan untuk melukis dengan Jendral Listio Sigit Prabowo. Dari coretan asal Nay, dapat menghasilkan sebuah lukisan ia latihan secara intense sebelum bertemu dengan Bapak Listio. Pada saat acara ternyata, Nayla disandingkan dengan 2 pelukis senior di luar
ekspetasi ternyata Nayla melukis wajah Kaporli tersebut dan banyak mendapatkan
apresiasi serta pujian untuk Nayla.
Setelah acara melukis dengan Kaporli, ternyata lukisan yang telah selesai di
berikan kepada Kaporli namu berhalangan hadir. Beberapa hari kemudian,, Nayla di
undang kembali untuk bertemu secara langsung Kaporli. Pada saat itu, Vera mama Nayla beranggap bahwa nayla memiliki bakat special dsn haruys selalu di asah dan Nayla mempunya bakat yang berharga. Nayla banyak mengikuti lomba, terakhir lomba
membuat komik dan lomba melukis untuk bahan tekstil. 

Perasaan Vera, sebagai ibu Nayla berucap "Tidak ada yang tidak mungkin ketika kita memiliki Allah." dapat berasa satu ruangan dengan para petinggi kepolisian
tidak akan terjadi kalu bukan karena Nayla. Vera memiliki pertanyaan kenapa Naylabisa mendapatkan kesempatan ini kepada panitia ternyata Nayla sangat aktif, cheerful dan merupakan anak yang menyenangkan serta percaya diri. Kosa kata yang digunakan
Nayla berbeda dengan anak pada umumnya namun rasa yang Vera rasakan adalah sangat bangga ketika anaknya bisa membawa prestasi sebaik ini. Terkadang, Vera merasa terlalu menekan Nayla dengan mengarahkan ia, namun banyak kasih dan pelukan yang selalu ia berikan terhadap Nayla. Karena, yang paling tahu kemampuan seorang anak adalah orang tuanya, dan Vera selalu semangat dan menggali bakat Nayla dan hanya hal tersebut yang ia bisa bekali kepada Nay, untuk dapat hidup mandiri di masa mendatang dan menjadi inspirasi untuk orang disekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline