Lega rasanya melihat Pak Gubernur pasang badan untuk membenahi kampung kumum di Jakarta. Keberpihakan yang indah dari seorang pemimpin pada rakyatnya yang kurang beruntung. Memang seperti itulah seharusnya seorang pemimpin dalam melaksanakan sila ke 5 Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara harus memastikan keadilan sosial terjadi pada rakyat, bukan membiarkan hukum rimba terjadi dimana yang kuat memakan yang lemah.
Kerendahan hati dan berpikir positif tercermin sekali ketika DKI menggandeng kementrian BUMN untuk membenahi kampung kumuh di DKI. Tidak perlu merasa kalah, ketika harus duluan menyapa "mungsuh politik di DKI". Tidak ada prasangka buruk, apalagi prolog caci maki untuk menekan pihak lain atau sekedar memberi isyarat buzzer untuk melakukan bullying. Karena orang sukses adalah orang yang mampu berkolaborasi untuk kebaikan bahkan dengan orang yang paling "sulit". Beruntungnya kementrian BUMN bukan sosok yang sulit. sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/10/12331201/anies-bentuk-tim-bersama-kementerian-bumn-untuk-tata-220-kampung-kumuh
Menarik diri untuk sebuah debat kusir.
Keputusan Anies/Sandi untuk menghentikan upload rapat - rapat DKI di youtube adalah cara elegan untuk tidak memberi ruang bagi caci maki. Kita semua tahu bahwa di halaman youtube rapat Anies Sandi sebelumnya di penuhi dengan kata - kata makian oleh para buzzer yang terorganisir. Bisa dibilang terorganisir karena mustahil jumlahnya masif dan caci makinya seragam. Orang awam tidak akan sempat2nya melakukan caci maki untuk membuat sebuah fitnah, hanya orang - orang bayaranlah yang tega melakukannya.
Suku Bunga 13% untuk OK OCE dari bank DKI
Ketika Bank DKI yang notabenya bank milik Pemda DKI memberi menawarkan bunga 13% pada program OK OCE, tidak serta merta membuat Sandiaga Uno naik pitam dan mencaci maki. Bahkan responnya sangat elegan. Berikut ini cuplikannya dari kompasDOTcom
"Mengenai tingkat suku bunga itu B2B (business to business) karena kami hanya memfasilitasi," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (9/1/2018).
Menurut dia, ada beberapa perbankan dan lembaga pembiayaan yang bisa memberikan bunga lebih rendah. Hal itu menjadi bagian dari kompetisi perbankan dan lembaga pembiayaan untuk mendapatkan peminjam dana.
Tidak ada kesan sok kuasa dan main intervensi, semua dilakukan dengan tenang dan terstruktur tanpa harus mempermalukan orang lain di depan umum.
Selamat bekerja Pak Anies/ Sandi. Kiranya Yang Maha Kuasa melindungi anda senantiasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H