Lihat ke Halaman Asli

Goenawan

Wiraswasta

Automatisasi Sistem Jaringan Sungai Jakarta

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13900738081755922107

Kota sebesar Jakarta, tidak mempunyai sistem kontrol yang canggih untuk mengendalikan aliran sungai - sungai yang melintasinya. Sebenarnya saya tidak tahu apakah Jakarta punya sistem kontrol yang dihitung dan dikendalikan oleh sistem perhitungan komputer atau tidak. Tetapi dari berita di kompas.com yang saya baca, saya simpulkan tidak ada. Setidaknya tidak ada website yang melaporkan secara live ketinggian air di pintu air. [caption id="attachment_306850" align="aligncenter" width="586" caption="dicrop dari kompas.com"][/caption] Berikut textnya: [caption id="attachment_306851" align="aligncenter" width="532" caption="dicrop dari kompas.com"]

139007396273045479

[/caption] Kesimpulan saya:
  1. Level buka tutup pintu air dilakukan secara manual berdasarkan pengamatan operator atau perintah atasan.
  2. Tidak ada feedback dari level air di hulu atau di hilir

Hal seperti ini sangat tidak efektif. Seharusnya, pintu air arah Istana tidak boleh di buka tiba - tiba, tetapi tidak boleh juga ditutup penuh. Jika demikian, apa patokan dan berapa persen bukaan yang efektif seharusnya? Patokan itu berupa feedback ketinggian air di semua titik sungai di jakarta, kemudian dihitung oleh komputer. Jadi Komputer yang menentukan besaran prosentase bukaan pintu air. Berikut ini saya berikan alternatif automatisasi sistem pintu air dan rumah pompa. Selama ini automatisasi selalu dianggap barang mahal, terlalu canggih dan sulit implementasinya. Sistem yang saya perkenalkan ini sangat murah, tetapi tetap canggih. Seberapa murah dan canggih? Mari kita bahas. Berikut ini gambar ilustrasinya: [caption id="attachment_306852" align="aligncenter" width="587" caption="gambar koleksi pribadi"]

1390074430708898973

[/caption] Keterangan gambar: G = Gate (Pintu Air), L = Level Sensor (peralatan pendeteksi ketinggian air), PH = Pump House (Rumah Pompa, instalasi buangan air Sungai ke Laut dengan beberapa buah pompa didalam satu rumah pompa). Berikut ini skema sistem logic nya. [caption id="attachment_306853" align="aligncenter" width="594" caption="gambar koleksi pribadi"]

13900745711756814

[/caption]

Bagaimana sistem kerjanya:

  1. Sensor ketinggian air secara analog memberikan input pada Micro Controller.
  2. Jika terjadi perubahan level air (misalkan dari siaga 3 ke siaga 2) secara otomatis Micro Controller mengirim informasi melalui SMS, ke server i-CLOUD COMPUTING.
  3. Peralatan Sensor ini ada di banyak titik sungai. Selanjutnya sistem i-Cloud Computing, menghitung data level ketinggian air dibanyak titik secara matematis, untuk menentukan distribusi air sungai.
  4. Hasil Perhitungan kemudian dikirim lewat SMS ke Ponsel penerima di Pintu air dan Rumah Pompa. Kemudian secara otomatis SMS tersebut di respon oleh Micro Controller untuk memberi perintah pada relay/driver.
  5. Selanjutnya driver menentukan gerakan pompa atau motor actuator pintu air sesuai level yang diperintahkan oleh Micro Controller.

Skwen ini berlangsung secara realtime dan sepenuhnya di kendalikan oleh logic komputer.

Tetapi di Pintu Air atau Rumah Pompa tetap disediakan intercept secara manual. Hal ini untuk mengantipasi jika ada error, SMS, sensor atau sistem logicnya.

Data ketinggian air yang ada di iCloud Computing juga bisa diakses secara life oleh semua warga jakarta. Tentu saja data yang disajikan berupa turunan dari iCloud server utama, untuk menghindari orang - orang iseng yang ingin hacking sistem logic atau data proses.

Seberapa mahal sistem ini?

Sensor Level kisaran Rp. 150.000,- s/d Rp.300.000,-

MicroController + SMS: Rp. 700.000,- s/d Rp. 1.500.000,- (tergantung merk)

Total = Rp. 850.000,- s/d Rp. 1.800.000,-  (Harga tidak termasuk biaya instalasi dan material pendukung)

Harga diatas adalah per titik sensor level air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline