Menanam pisang di atap rumah apa mungkin? Mungkin dooooong. Tapi apa bisa menghasilkan buah? Tentu bisa.
Ini bermula dari buah favorit saya adalah pisang.
Suatu hari saya ingin membeli pisang dan oh my God hari itu saya harus mendatangi beberapa penjual buah dan tak satupun yang menyediakannya. Stock habis kata mereka. Ada yang menerangkan supply terlambat.
Saat itu terbersit di kepala saya untuk mencoba menanam pisang sendiri. Tapi apa mungkin, lahan di rumah sangat terbatas. Hanya ada space di luar tembok rumah di sebelah depan dan kanan rumah saya di sisi luar got. Space itupun sudah penuh tanaman menjulang tinggi.
Ada beberapa pohon pinang, dan beberapa tanaman buah yang sudah tumbuh lebih dari sepuluh tahun. Jadi tidak mungkin kujejalkan sebatang pohon pisang di sela sela mereka. Bisa sih tapi tidak akan tumbuh dengan maksimal. Selain harus berebut makanan dengan akar akar pohon lain yang sudah ruwet jalin menjalin, juga sudah kalah bersaing untuk mendapatkan sinar matahari. Akhirnya saya ingat ada sedikit space di atas atap tempat tandon air.
Saya pikir ini tempat yang tepat untuk menanam pohon pisang saya. Tapi pisang saya apa bisa hidup kalau ditanam di pot. Dan kalau bisa hiduppun saya harus naik turun setiap hari untuk memberi minum pisang saya.
Urusan siram menyiram tentu sudah ada solusinya karena dekat dengan toren air. Tapi kalau saya harus keluar kota pasti tanaman akan kehausan dan mati kekeringan. Akhirnya saya menggunakan wadah bekas untuk menampung air dan pot yang sudah saya tanamin pisang diletakan di tempat penampungan air tersebut.
Varietas pisang yang saya tanampun saya pilih yang pendek kurang dari 1 meter. Alhasih setelah menunggu kurang dari 6 bulan pisang saya sudah mulai nampak bunganya atau orang sering menyebutnya "jantung'.
Kurang dari 3 bulan pisang saya sudah mulai tua dan menguning. Hati saya sangat riang karena bisa menikmati pisang dari usaha sendiri.