Lihat ke Halaman Asli

Kala Hati Menangis..

Diperbarui: 19 Juni 2017   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kala kuingat yang baru saja kualami......

Ketika kudengar berita papa masuk rumah sakit

Aku masih berfikir, papa akan baik kembali

Tak percaya rasanya kini papa telah pergi, pada 30 April 2017, tepat 1 hari setelah ulang tahunnya ke 65 tahun. Di tanggal itu sudah kami rencanakan kakak beradik untuk merayakan ultahnya dengan tamasya hersama untuk membahagiakannya, namun apa daya "manusia berencana, Allah yang menentukan", kami malah pergi dengan penuh kesedihan, mengantarkannya di Pembaringannya yang terakhir...

sungguh tak kuduga, beginilah jika Allah berkehendak, maut tak dapat ditunda apalagi ditolak.

Tak kusangka begitu cepat, papa meninggalkan kami

Aku sempat menyesali yang telah terjadi

Aku merasa tak kuasa menahan kepergiannya

Namun aku harus ikhlas, agar jalan papa menjadi ringan dan mudah kembali ke PangkuanNya

Selalu terbayang wajah papa yang kesakitan karena kepalanya yang luka dan banyak jahitan luka

Kini, Jika aku berkunjung ke rumah orangtuaku, terasa begitu sepi, terasa lengang dan tak ceria lagi

Aku yang telah dewasa dan berkeluarga, betapa sangat kehilangan papaku, walau Beliau begitu pendiam, hanya ikut menyimak cerita apa saja yang aku bawa ke rumah orangtuaku, sambil sesekali tersenyum lucu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline