Lihat ke Halaman Asli

Bijak Menyikapi Risiko dengan Manajemen Risiko Keuangan

Diperbarui: 5 Desember 2023   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.istockphoto.com/

Risiko keuangan adalah kehilangan uang atau barang dikarenakan terjadinya kerugian dalam risiko yang berkaitan dengan keuangan. Bila dilihat dari jangka waktunya dapat dikategorikan menjadi risiko jangka pendek dan risiko jangka panjang. Risiko jangka pendek bisa diasumsikan kebutuhan yang terjadi secara tidak terduga dalam jangka pendek. Contohnya adalah kita terkena penipuan ataupun menderita suatu penyakit.

Risiko keuangan mengacu pada hilangnya uang atau barang karena kerugian risiko terkait keuangan. Dilihat dari jangka waktunya, dapat dibedakan menjadi risiko jangka pendek dan risiko jangka panjang. Risiko jangka pendek dapat diasumsikan sebagai kejadian permintaan yang tidak terduga dalam jangka pendek. Contohnya seperti mengalami penipuan atau menderita suatu penyakit. Hal ini mengakibatkan kami untuk sementara tidak dapat berproduksi dan mengeluarkan biaya tambahan untuk mengganti atau mengganti barang yang hilang. Misalnya saja untuk mencegah atau memprediksi keadaan ini, kita bisa membeli asuransi kesehatan atau asuransi kerugian finansial. Kedua, risiko jangka panjang, yaitu situasi tak terduga yang mengakibatkan kerugian finansial jangka panjang. Contohnya adalah kematian. Bagi orang-orang yang menjadi tanggungan dalam keluarga, kematian dapat mengakibatkan hilangnya sumber keuangan keluarga, dan untuk mengantisipasi hal tersebut, Yesaya juga dengan bijak menyikapi pencegahan di akhirat dengan mengelola risiko kematian melalui asuransi jiwa. mati. Selain dibagi berdasarkan jangka waktu, risiko keuangan juga dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:

1. Risiko spekulatif murni

Risiko murni adalah risiko yang jika terjadi menimbulkan kerugian murni, misalnya kendaraan mogok atau rusak sehingga tidak dapat digunakan untuk bekerja. Pada saat yang sama, risiko spekulatif mengacu pada risiko kemungkinan kerugian karena keuntungan yang sedikit. Contohnya adalah seseorang berinvestasi hanya untuk mengikuti tren tanpa memahami karakteristik dan risiko produk investasi yang dipilih.

2. Risiko khusus dan risiko dasar

Risiko khusus adalah risiko yang terjadi hanya secara individual dan dampaknya dirasakan secara lokal, misalnya kebakaran rumah hanya dirasakan oleh pemilik rumah dan lingkungan sekitar rumah yang terbakar. Sedangkan risiko fundamental adalah risiko yang dapat meluas atau bersifat katastropik jika terjadi kerugian, misalnya saja bencana alam yang melanda suatu wilayah. Dalam kedua contoh tersebut, salah satu alat yang dapat Anda gunakan untuk mengelola risiko ini adalah dengan membeli asuransi properti.

3. Risiko statis dan dinamis

Risiko statis adalah risiko yang tidak terpengaruh oleh kondisi perekonomian, seperti kemungkinan kehilangan harta benda akibat kebakaran dan pencurian. Sedangkan risiko dinamis adalah segala bentuk risiko kerugian akibat perubahan perekonomian, seperti fluktuasi nilai mata uang, nilai saham, atau inflasi. Risiko dinamis merupakan risiko yang tidak dapat diasuransikan dibandingkan dengan risiko lainnya yang dapat diasuransikan. Hal yang dapat dilakukan untuk memprediksi risiko dinamis adalah dengan melakukan diversifikasi aset dan sarana investasi, seperti menggabungkan aset berupa real estat, emas, saham, obligasi, dan reksa dana.

https://www.istockphoto.com/

Ketidakpastian ini selalu menjadi sesuatu yang harus dihadapi setiap orang dalam setiap aktivitasnya, baik dalam suatu kelompok organisasi maupun dalam suatu perusahaan, baik di bidang manufaktur maupun jasa. Ketidakpastian yang dimaksud dapat berupa ketidakpastian, atau dapat pula berupa peluang, dalam upaya mencapai suatu tujuan atau memanfaatkan suatu manfaat yang telah ditentukan. Sumber ketidakpastian ini dapat berasal dari lingkungan internal atau eksternal, dan ancaman serta peluang yang diciptakan oleh bentuk ketidakpastian ini disebut risiko jika tidak dikelola dengan baik. Karena risiko ini bisa saja merupakan peluang untuk mendapatkan keuntungan, atau sebaliknya, bisa jadi merupakan kerugian bagi organisasi atau perusahaan. Jika kita memahami bentuk-bentuk berbagai jenis risiko yang akan kita hadapi, maka hal terpenting berikutnya adalah bagaimana kita menyikapi risiko tersebut dengan bijak melalui manajemen risiko keuangan yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline