Lihat ke Halaman Asli

Fustin PutriGHonia

Student at Public Health Faculty, Airlangga University

Menghadapi Kenyataan Baru: Pekerjaan di Era Otomatis dan Kecerdasan Buatan

Diperbarui: 22 Juni 2024   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Teknologi telah meresap ke dalam hampir setiap aspek kehidupan kita, dan tidak ada bidang yang lebih terpengaruh daripada dunia pekerjaan. Perkembangan pesat dalam otomatisasi, kecerdasan buatan, dan robotika telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Termasuk teknologi AI yang memiliki potensi besar mengubah dunia kerja manusia di masa depan. Dengan kemampuannya teknologi AI mengoptimalkan banyak pekerjaan, meningkatkan efesiensi dan mengurangi biaya produksi serta meningkatkan produktivitas. Proses yang dulunya memakan waktu dan tenaga kini dapat diselesaikan dalam hitungan detik dengan bantuan mesin dan algoritma pintar. Teknologi tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menciptakan peluang baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Meskipun kemajuan teknologi AI membawa banyak manfaat, perubahan ini juga menghadirkan tantangan signifikan yang tidak bisa diabaikan. Banyak pekerjaan yang dulunya menjadi domain manusia kini diambil alih, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam tentang pengangguran massal dan ketimpangan ekonomi yang semakin melebar. Pekerja di berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga jasa, dihadapkan pada keharusan untuk beradaptasi dengan keterampilan baru agar tetap relevan dan kompetitif di pasar tenaga kerja yang dinamis dan terus berkembang.

Di era digital, pekerja harus mampu cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Keterampilan digital dan kemampuan teknis merupakan prasyarat mutlak untuk kelangsungan hidup dan pembangunan. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan ulang menjadi semakin penting. Lembaga pendidikan dan pelatihan harus bertransformasi untuk menawarkan program yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Program-program ini harus dirancang untuk membantu pekerja mengembangkan keterampilan yang mereka perlukan dalam ekosistem ketenagakerjaan baru. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha harus bekerja sama untuk menyediakan program pelatihan yang efektif dan mudah diakses. Misalnya, inisiatif seperti bootcamp pengkodean, kursus online, dan program sertifikasi teknologi dapat membantu karyawan memperoleh keterampilan yang relevan dengan cepat. Selain itu, perusahaan juga harus berinvestasi dalam pelatihan internal untuk meningkatkan keterampilan digital anggotanya.

Kemajuan teknologi AI dan otomatisasi tersebut membawa perubahan besar dalam dunia kerja, menawarkan manfaat signifikan seperti peningkatan efisiensi, produktivitas, dan penciptaan peluang baru. Namun, perubahan ini juga menghadirkan tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal adaptasi keterampilan dan pengelolaan dampak sosial-ekonomi. Penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor bisnis, untuk bekerja sama dalam mempersiapkan tenaga kerja menghadapi era baru ini. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa teknologi membawa manfaat bagi semua lapisan masyarakat dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline