Lihat ke Halaman Asli

Furri Kurniadita

Guru berbagi

"Dadu Kata Tanya" Berdeferensiasi

Diperbarui: 30 Januari 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Fenomena Alif Cepmek cukup mengusik keresahan  sebagai guru. Tak jarang, siswa turut mengikuti model dan aksen bicara sang selebritis dadakan tersebut. Terpikirlah untuk membuat sebuah permainan Dadu Kalimat Tanya yang disingkat DAKATA di kelas 1. Permainan ini dimulai dengan mereka menggunting jarring-jaring dadu yang sudah disiapkan. Jaring-jaring tersebut kemudian direkatkan hingga membentuk sebuah dadu.

Dadu ini mengandung beberapa kata tanya seperti Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana yang disingkat ADIK SIMBA.Setelah dadu selesai direkatkan, mereka membentuk sebuah kelompok berdasarkan gaya belajar. Kelompok ini nantinya  akan menentukan kegiatan belajar yang akan dilakukan.

Kelompok Visual akan melakukan lempar dadu dan menuliskan  kalimat tanya berdasarkan kemunculan kata tanya. Kelompok ini cenderung diisi oleh siswa yang sudah lancer membaca dan menulis.

Kelompok Audio akan melakukan kegiatan menyanyi Bersama dengan lagu ADIK SIMBA gubahan lagu Naik-naik ke Puncak Gunung. Kelompok Kinestetik akan menyebutkan kalimat tanya berdasarkan kemunculan kata tanya. Mereka juga menempelkan kata tanya yang tepat pada kalimat rumpang. Pembelajaran dengan media DAKATA Berdeferensiasi ini cenderung berpihak kepada murid karena murid belajar sesuai dengan passion masing-masing. Guru dapat melakukan evaluasi berdasarkan kekuatan masing-masing siswa tanpa mencederai psikologis siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline