Lihat ke Halaman Asli

Mesin Terbakar, Penumpang KM Kerapu Panik

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Mesin kapal cepat KM Kerapu terbakar, membuat sejumlah penumpang kapal penumpang milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu panik. Kebakaran disebabkan terjadi korsleting listrik pada mesin saat kerapu belum lama lepas tali dari Pelabuhan di Pulau Pramuka, Kamis (13/9) siang.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, lantaran api berhasil dipadamkan. Namun, kepulan asap dari mesin yang terbakar membuat penumpang panik dan berteriak-teriak.

Kumaidi (24) salah seorang penumpang menuturkan, mesin KM Kerapu terbakar tidak lama bertolak dari Pulau Pramuka menuju Pelabuhan Kali Adem. Mesin tiba-tiba mati dan mengeluarkan kepulan asap hitam. "Kita jelas panik, apalagi ombak cukup tinggi," ujarnya.

Melihat kepulauan asap, kata Kumaidi, penumpang segera menggunakan jaket pelampung. Sementara sebagian lagi membantu petugas memeriksa kondisi mesin kapal yang tampak hangus. "Tidak lama kapal ditarik kembali ke Pulau Pramuka dan penumpang diminta pindah ke kapal lain," katanya.

Kepala Armada PT Pelita Anugerah Bahari Sunali mengungkapkan, terbakarnya mesin KM Kerapu akibat korsleting listrik pada mesin. Insiden itu dapat cepat ditangani dan tidak ada masalah berarti. "Hanya korslet dan tidak ada hal yang fatal," terangnya.

Agar peyalanan tetap berjalan, dikatakan dia, PT PAB akan segera memperbaiki mesin kapal itu. Bahkan, untuk mengatisipasi peristiwa serupa terjadi lagi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh armada KM Kerapu. "Kita akan cek and ricek lagi, agar kapal ready berlayar," janjinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline