Bergulat lagi dengan kalimat cinta yag tak berkesudahan
Keluh lidah ini merangkai sebuah cerita saat bersua
Entah, dimana alam pikiran saat kita bersua, kuharap disini
Selalu tak ada disni, hingga selalu jadi sebuah kata recehan terucap
Berharap cinta, tak selalu pahit seperti secangkir kopi manis didepan mata
Cinta tapi tak akan sama, terasa pahit walau diramu dengan tatapan cinta
Ramuan tatapan cinta, berharap terucap jadi sebuah lirik-lirik lagu indah
Bukan secangkir kopi manis, selalu lebih menarik tak jadi recehan kata berbusa
Cinta disaat bersua, apa yang kau harapkan hingga dipertahankan
Disaat cinta bersua, tak jadi indah hanya menjadi sebuah pemberi corak berwarna
Cinta, kelu lidah dan hati ini, bersua tapi tak hadirkan rasa, melainkan kegelisahan
Kegelisahan sebuah kebohongan, melihat waktu yang berputar datang memanggil
Cinta, sampai kapan harus bergulat dengan kalimat manis yang tak berkesudahan
Cinta, berharap bukan secangkir kopi pahit yang diramu hingga berubah rasa
Cinta kenyamanan tanpa ramuan, hadirnya berwarna walau hanya mimpi
Karena cinta indah tanpa syarat bukanlah secangkir kopi pahit yang harus diramu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H