Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 resmi dibuka kemaren pada Selasa, 15 November 2022 di Bali. Sejumlah delegasi yang hadir dari berbagai negara di dunia ini, telah datang semenjak tanggal 13 November 2022.
Konferensi global ini akan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger pulih bersama pulih lebih kuat. Tema yang diangkat oleh Indonesia ini sebagai respon dari wabah Covid-19 yang berdampak secara global.
Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya bersama dan inklusif dalam mencari jalan keluar atau solusi pemulihan dunia.
Para delegasi dari berbagai negara yang hadir dalam konferensi tersebut akan membahas sejumlah isu-isu penting diantaranya; arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi, dan energi berkelanjutan.
Isu arsitektur kesehatan global yang diangkat saat ini tidak hanya bertujuan untuk menanggulangi Covid-19 saat ini, melainkan juga sebagai upaya pencegahan dan mempersiapkan dunia agar dapat memiliki daya tanggap dan kapasitas yang lebih baik dalam menghadapi krisis kesehatan lain ke depannya.
Sementara pada isu transformasi digital, tujuannya adalah untuk menggerakkan perekonomian yang baru. Untuk itu, peningkatan kemampuan digital (digital skills) dan literasi digital (digital literacy) akan memastikan transformasi digital yang inklusif dan dinikmati seluruh negara.
Adapun dalam isu transisi energi atau energi berkelanjutan bertujuan untuk menghadapi perubahan iklim yang tak menentu, di mana Presidensi Indonesia mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan dengan mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan.
Posisi Indonesia sebagai tuan rumah
Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 punya andil yang cukup strategis, hal ini tentu menimbulkan pertanyaan terkait dengan posisi Indonesia itu sendiri yang akan berhadapan dengan beberapa negara-negara maju.
Apalagi kondisi geopolitik belakangan ini, menampilkan persaingan panas antar negara seperti Amerika dan China, baik dalam hal politik maupun ekonomi.