Lihat ke Halaman Asli

Motivasi Belajar Kimia yang Ditumbuhkan dengan Model Pembelajaran PBL dan PJBL

Diperbarui: 5 Desember 2022   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kimia adalah mata pelajaran yang tergabung dalam IPA dan diajarkan pada jenjang pendidikan menengah. Sebagian besar peserta didik  masih beranggapan bahwa kimia itu sulit, tidak menyenangkan dan tidak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari/kontekstual.

Hal ini dimungkinkan pembelajaran yang masih didominasi oleh guru dan berlangsung satu arah sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran di kelas  seperti kurang aktif bertanya/ menjawab pertanyaan, dan malas untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

Selain itu kreatifitas guru dalam mendesain pembelajaran kurang kreatif seperti kurang optimal dalam penggunaan model-model pembelajaran yang inovatif, jarang menggunakan media pembelajaran seperti power point , video pembelajaran dan aplikasi-aplikasi interaktif  yang  sesuai dengan perkembangan zaman. 

Hal inilah yang menyebabkan tidak sedikit diantara mereka yang menghindari pelajaran kimia, padahal kimia merupakan ilmu yang penting bagi kehidupan sehari-hari. Perasaan sulit, jenuh dan tidak menarik tersebut terjadi karena guru kurang kreatif dalam mendesain pembelajaran sedangkan peserta didik kurang memotivasi diri untuk mengenal dan mencoba. 

Motivasi peserta didik yang rendah pada akhirnya akan berpengaruh pada keaktifan siswa, kemampuan siswa dalam pemecahan masalah maupun hasil belajarnya. Dengan pemilihan model pembelajarqan yang inovatif dan penggunaan media pembelajaran yang menarik diharapkan dapat menyelesaikkan permasalahan di atas.

Jika kita runut penyebab kurang meningkatnya motivasi, keaktifan dan hasil belajar  peserta didik pada pembelajaran kimia adalah :

  1. Penerapan pembelajaran guru di kelas masih monoton dan belum kontekstual.
  2. Guru kurang memaksimalkan penggunaan media/ pemanfaatan IT belum maksimal.
  3. Pemanfaatan pembelajaran inovatif masih rendah.
  4. Rasa bangga peserta didik pada hasil karya belum ada.
  5. Belum dikenalkannya advance material dalam pembelajaran.
  6. Kurangnya pemberian contoh positif/prestasi dalam bidang kimia.

Dari penyebab di atas maka tantangan yang dihadapi oleh guru adalah :

  1. Guru menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran PBL dan PJBL.
  2. Guru menggunakan media pembelajaran inovatif dan harus mau untuk belajar yang berkenaan dengan IT agar dapat mengikuti perkembangan zaman.
  3. Guru mencari referensi tentang kejadian atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari untuk dikaitkan dengan materi kimia yang akan diajarkan.
  4. Guru mencari referensi tentang advance material dan prestasi prestasi yang telah dicetak dalam bidang kimia untuk dikaitkan dengan materi kimia yang akan diajarkan.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diatas dengan baik maka dilakukan beberapa hal, yaitu :

  1. Persiapan

Pada tahap ini guru membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi masalah rendahnya motivasi dan keaktifan.

Terdapat beberapa unsur pada perangkat pembelajaran yang akan dibuat, yaitu : (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/ Modul Ajar; (2) Bahan Ajar; (3) Media Pembelajaran berupa Power Point yang disisipi video pembelajaran (kontekstual dan memotivasi); (4) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD); (5) Soal untuk Asesmen awal maupun akhir beserta rubrik penilaian; (6) Lembar penilaian keterampilan memecahkan permasalahan (PBL) maupun pembuatan proyek(PJBL); (7) lembar penilaian sikap ; (8) angket untuk mengukur perubahan motivasi belajar peserta didik; (9) Lembar observasi Keaktifan Peserta Didik.

Dalam perencanaan pembelajaran ini, guru memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk materi Perubahan Materi,Pemanasan Global dan Nanoteknologi serta model pembelajaran Projek Based Learning (PJBL)untuk  materi Pencemaran Lingkungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline