Lihat ke Halaman Asli

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Diperbarui: 20 Januari 2025   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan sosial-emosional merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang memengaruhi kemampuan individu untuk memahami diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain, serta mengelola emosi. Lingkungan dan budaya memiliki peran signifikan dalam membentuk aspek sosial-emosional seseorang, karena keduanya menyediakan konteks di mana individu tumbuh dan berkembang.  

Lingkungan Sebagai Faktor Penting

Lingkungan tempat seseorang dibesarkan, seperti keluarga, sekolah, dan komunitas, memiliki dampak besar pada perkembangan sosial-emosional.  

1. Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk fondasi sosial-emosional anak. Pola asuh yang hangat, responsif, dan konsisten membantu anak belajar mengenali dan mengelola emosi mereka. Sebaliknya, pola asuh yang otoriter atau kurang mendukung dapat menghambat perkembangan tersebut.  

2. Sekolah 

Di sekolah, anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar keluarga. Interaksi ini membantu anak mengembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, empati, dan kemampuan menyelesaikan konflik.  

3. Komunitas

Komunitas yang aman dan suportif memberikan rasa kebermaknaan dan identitas sosial. Anak yang tumbuh dalam komunitas yang mendukung cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dan kemampuan emosional yang lebih baik.  

Budaya sebagai Kerangka Nilai dan Norma

Budaya menyediakan nilai-nilai, norma, dan tradisi yang menjadi panduan bagi perilaku sosial dan emosional seseorang.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline