Irman Gusman harusnya lolos, KPK lagi-lagi dan terus berulang melakukan pelanggaran. Seharusnya KPK mematangkan penangkapan itu sehingga tidak terjadi kesalahan saat penangkapan, tidak adanya surat pengadilan dan izin dari pengadilan bahkan lebih parah lagi penyidik KPK tersebut malah menunjukkan surat perintah atas nama orang lain. Itu salah satu kesalahan terbesar dari KPK karna tidak teliti dalam mengambil keputusan dengan matang, karna itulah penangkapan Irman Gusman ditunda adanya kesalahan sendiri dari KPK.
Seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia, lebih simpatik terhadap masalah seperti ini, bagaimana mungkin seorang penjahat merajalela di Indonesia, sebagai contoh Irman Gusman, mudah tergiur dengan uang yang begitu besar baginya. Tetapi alangkah baiknya ketika kita bisa memilih seorang pemimpin yang mencintai tanah air dengan begitu koruptor tidak akan merajalela di Indonesia, adanya dorongan kita untuk tidak mudah menerima politik yang orang petinggi/pejabat lakukan terhadap masyarakat.
Pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo yang mengatakan Irman Gusman adalah memperdagangkan pengaruh (trading influence) juga merupakan celah untuk mempraperadilankan lembaga antirasuah itu.
Pemikiran kita sebagai warga negara sangat dibutuhkan, apalagi kita sebagai pemuda yang akan melanjutkan perjuangan para pahlawan, karena itu lah kita harus aktif.
Jangan kita lihat dari sisi keburukan yang ditampakkan oleh media, tetapi selidiki terlebih dahulu dengan sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman publik dalam mencerna semua informasi yang ada di media.
Jadi setidaknya kita perlu membantu masyarakat awam yang tidak mengerti politik, sehingga tidak terjadi kericuhan yang tidak mengerti oleh mereka, dan meminimalisir kejahatan yang ada, menjauhkan pemikiran yang buruk terhadap sebuah politik.
Nama : Muqoddas
Nim : 07031181520054
Jurusan : Ilmu Komunikasi Inderalaya(B)
Mata kuliah : Komunikasi Politik
Dosen Pengasuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.SC