Lihat ke Halaman Asli

Fuaidil Ikhrom

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuluhan Tentang Pentingnya Posyandu Balita untuk Upaya Preventif Pencegahan Stunting di Desa Ngadas

Diperbarui: 1 Februari 2024   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh KKM 83 UINMA

Gambar oleh KKM 83 UINMA

Malang, 16 Januari 2024 - Mahasiswa KKM UIN Malang kelompok 82 dan 83 ikut serta dalam kegiatan posyandu balita yang bertempat di Balai Budaya Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada Senin (15/1/2024). Pelayanan Posyandu Balita dilakukan mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Dengan partisipasi mahasiswa, Posyandu Balita di Desa Ngadas bukan hanya sebagai tempat rutin pelayanan kesehatan, tetapi juga menjadi platform pendidikan dan edukasi yang memberikan manfaat kepada warga setempat. Kerjasama antara mahasiswa dan kader Posyandu menjadi aset berharga dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan anak-anak di desa tersebut.

Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat mengenai pentingnya posyandu, harus dilakukan penyadaran pada masyarakat mengenai peran dan manfaat posyandu balita. Dengan demikian akan terbentuk persepsi positif di kalangan masyarakat yang dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan posyandu. Mempertimbangkan hal tersebut, mahasiswa KKM kelompok 82 dan 83 mengadakan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya Posyandu Balita untuk pencegahan stunting dan gizi buruk di Desa Ngadas. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pada balita, termasuk pengukuran tinggi badan dan berat badan. Hasil dari pemeriksaan ini dicatat dalam buku Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai informasi yang berguna untuk memonitor perkembangan anak. Data yang tercatat dalam buku KIA juga dapat berfungsi sebagai indikator untuk mendeteksi potensi kasus stunting.

Nuril Farid Abshori, S. Ked, diundang sebagai pembicara dalam penyampaian materi penyuluhan mengenai pentingnya Posyandu Balita. Dalam paparannya, pemateri menjelaskan perihal gizi seimbang, pola makan yang baik pada balita, serta pentingnya pemantauan secara rutin perihal pertumbuhan balita di Posyandu. Selain itu juga dijelaskan lebih lanjut mengenai usia yang cukup dalam pemberian MPASI pada balita dan kandungan gizi yang ada dalam MPASI. Dengan penjelasan tersebut diharapkan dapat menambah kesadaran para ibu dalam pemberian gizi pada balita sesuai umur dan kebutuhannya.

Selama kegiatan berlangsung, terlihat antusiasme ibu-ibu yang memiliki anak usia balita. Hal ini tampak dari semangat para peserta penyuluhan selama sesi pemaparan materi dan sesi tanya jawab mengenai permasalahan yang mereka hadapi tentang pemberian gizi pada anak. Keantusiasan ini mencerminkan kepedulian para ibu terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak mereka. Ibu-ibu peserta penyuluhan  berusaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan nutrisi yang tepat untuk balita mereka, memastikan bahwa mereka dapat memberikan perawatan terbaik dan memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan optimal anak-anak mereka.

Selain kegiatan Posyandu dan penyuluhan pentingnya Posyandu Balita, juga diadakan Imunisasi Sub-Pin Polio. Kegiatan imunisasi ini menjadi momen penting dalam upaya pencegahan penyakit, mengingat pentingnya memberikan perlindungan kepada balita terhadap polio. Ibu Bidan serta para kader Posyandu melibatkan diri dalam proses imunisasi kepada anak-anak. Dengan adanya pelaksanaan Imunisasi Sub-Pin Polio dalam rangkaian kegiatan Posyandu, masyarakat diingatkan akan pentingnya kolaborasi antara pelayanan kesehatan dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan generasi penerus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline