A. Konflik dan Pendidikan
Pengertian konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con berarti bersama dan fligere berarti benturan. Dari ini konflik dalam kehidupan social dapat diartikan sebagai benturan kepentingan,keinginan yang melibatkan dua pihak atau lebih bisakelompok atau perorangan, dimana salah satu pihak yang terkait berusaha menyingkirkan atau menghancurkan pihak lain.
Konflik sendiri dapat terjadi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu atau kelompok ke dalam suatu interaksi, perbedaan tersebut diantaranya menyangkur fisik, adat istiadat, keyakinan, suku, dll. Konflik tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat namun konflik juga dapat terjadi di lembaga pendidikan, konflik dan pendidikan sangat erat kaitannya karena di dalam pendidikan juga pasti terdapat konflik.
Baca juga: Sistem Pendidikan Islam di Asia Tenggara: Antara Tradisionalisme dan Modernisme
Pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi, yakni proses atau usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan budaya. Istilah pedidikan diartikan sebagai bimbingan yang diberikan secara sengaja oleh orang dewasa.
Di dalam lingkungan sekolah, konflik social diartikan sebagai pertentangan antar satu individu dengan individu lain atau antar kelompok yang satu dengan yang lain. Biasanya konflik di dalam pendidikan berhubungan dengan motivasi, semakin besar motivasi dalam mencapai tujuan maka semakin besar pula konflik, biasanya hal ini terjadi saat pelajaran berlangsung karena para siswa berlomba-lomba dalam mencari nilai.
Konflik yang muncul di lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
(1) Konflik antar guru.
(2) Konflik antar guru dan peserta didik.
(3) Konflik antar peserta didik.
(4) Konflik antar guru dan kepala sekolah.
(5) Konflik antar lembaga pendidikan dengan lingkungan masyarakat sekitar.
B. Konsep dan Teori Konflik
Ciri-Ciri dan TahapanTerjadinya Konflikn Menurut Wiyono.
1. ada dua pihak secara perorangan atau kelompok yang terlibat.
2. timbul pertentangan antara dua pikah atau kelompok dalam mencapai tujuan.
3. muncul interaksi yang ditandai dengan saling meniadakan, menekan pihak lain agar pata memperoleh keuntungan.
4.muncul tindakal yang saling berhadapan sebagai akibat pertentangan yang berkepanjanagan.
5. munculnya ketidak seimbangan terkait status social, kedudukan, kekuasaan, dll.
Baca juga: Kerasnya Sistem Pendidikan di Luar Negeri
Jenis-Jenis Konflik Ada lima jenis konflik kehidupan organisasi yaitu: