Lihat ke Halaman Asli

Pencitraan Dahlan Iskan dan Jokowi? Siapa Peduli?

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seperti sebuah trendsetter, perilaku dan gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan dan Joko Widodo terlihat aneh bagi sebagian orang. Beberapa orang yang berada dalam dunia politik, lingkungan pemerintahan maupun DPR, seakan merasa risih dengan apa yang dilakukan oleh Dahlan Iskan dan Joko Widodo. Bagi saya yang hanya anggota masyarakat awam dalam hal politik, saya sangat tidak peduli apakah yang dilakukan oleh Dahlan Iskan dan Jokowi itu pencitraan atau bukan, yang terpenting adalah hasil dari perilaku mereka bermanfaat bagi masyarakat.

Kalaupun yang dilakukan mereka adalah pencitraan, terus apa ruginya buat masyarakat? Yang lebih penting adalah pencitraan mereka memberikan efek yang menguntungkan bagi masyarakat, memberi contoh pada anak buah mereka dan pejabat pejabat lainnya, membuat beberapa camat, kepala desa, kepala dinas dan pegawainya menjadi terpaksa lebih rajin dan sungguh sungguh dalam melayani masyarakat. Pencitraan meraka juga berhasil memangkas potensi pemborosan anggaran pelantikan gubernur serta mengurangi potensi pemborosan anggaran di Dinas PU.

Sekali lagi apa ruginya buat kita? Pencitraan mereka sudah membuat  warga jakarta bisa berobat gratis, pencitraan mereka juga telah menumbuhkan semangat anak muda, mahasiswa dan siswa SMK menjadi lebih kreatif dan bersungguh sungguh dalam berkreasi dan berinovasi, pencitraan mereka membuat semangat memiliki mobil nasional menjadi menggebu gebu dan terealisasikan dengan mobil ESEMKA, pencitraan mereka  telah membuat pelayanan jasa marga menjadi lebih serius dan lebih rajin, pencitraan mereka juga telah membuat petugas pintu air manggarai menjadi lebih rajin membersihkan sampah sampah yang terkumpul di pintu air. Hampir semua hal hal positif timbul dengan pencitraan yang mereka lakukan.

Yang masih menjadi pertanyaan di kepala saya adalah, apa yang telah dilakukan oleh orang orang yang anti dengan pencitraan Dahlan Iskan dan Jokowi? Apakah mereka bisa melakukan hal hal yang lebih baik dengan tidak melakukan pencitraan? Sampai saat ini saya masih belum melihat hal-hal positif dari orang orang yang merasa risih dengan pencitraan pencitraan yang dilakukan Dahlan Iskan dan Jokowi.

Sekali lagi, saya sangat tidak peduli dengan metode pencitraan yang banyak dikritik oleh sebagian orang. Karena memang pertanggungjawaban seorang pemimpin adalah kepada rakyatnya, jadi wajar kalau apa yang mereka lakukan ditunjukan kepada rakyatnya, wajar kalau mereka berusaha lebih dekat dengan rakyatnya, wajar jika mereka mencoba untuk merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Yang tidak wajar adalah pemimpin yang setelah terpilih menjadi lupa dengan rakyatnya, sibuk dengan urusan urusan kekuasaan, sibuk dengan urusan urusan anggaran dan korupsi, sibuk mencari muka kepada atasan mereka, sehingga mereka lupa dengan kewajiban utama mereka untuk menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya.

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline