Lihat ke Halaman Asli

“Gerakan Kesadaran” Penutupan Lokalisasi Dolly yang Menjadi Tanggung Jawab Bersama

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Surabaya,Gang Dolly. Sebuah lokalisasi prostitusi yang  sudah ada sejak zaman Belanda dan dikelola oleh seorang perempuan keturunan Belanda yang dikenal dengan nama Dolly van der mart. Lokalisasi Gang Dolly dan sekitarnya meliputi ; Dolly, Jarak, dan lokalisasi Putat. Berdasar hasil pendataan, jumlah PSK mencapai 1400 jiwa. Jumlah mucikari yang terdata sejumlah 311 orang.

Penutupan dolly bukan sebuah hal yang mendadak, karena memang wacana penutupan dolly ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim Nomor 460/16474/031/2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Prostitusi serta Perdagangan Perempuan dijelaskan bahwa menutup lokalisasi harus dilakukan dengan bertahap. SE itu juga dipertegas lagi dengan SE Nomor 460/15612/- 031/2011 tentang Penanganan Lokalisasi WTS di Jatim yaitu dengan melibatkan segenap elemen masyarakat yang peduli terhadap penanganan lokalisasi dan WTS.

Menanggapi hal tersebut, tentu penutupan dolly menjadi sebuah agenda bersama segenap masyarakat jawa timur, dan khususnya masyarakat Kota Surabaya. Dalam mengawal agenda besar ini, jelas haruslah di kaji dari berbagai sudut pandang, yaitu ; pemerintah, masyarakat Surabaya (secara luas), dan warga dolly dan sekitarnya (dolly, jarak, dan putat).

·Pemerintah,

Sesuai dengan PERDA KOTA SURABAYA. NOMOR 7 TAHUN 1999, tentang larangan menggunakan bangunan/tempat untuk perbuatan asusila serta pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila di kota Surabaya, serta sesuai dengan Surat Edaran Gubernur jatim sesuai dengan apa yang sudah di paparkan di atas, maka jelas upaya untuk penutupan lokalisasi dolly ini sesuai dengan hukum yang telah di tetapkan. Tinggal bagaimana pemerintah melakukan penutupan lokalisasi dolly tersebut sesuai dengan pendampingan dan pembinaan sebagaimana mestinya. Ide penutupan dolly sudah di lontarkan oleh gubernur soekarwo sejak tahun 2010, hingga pada 24 April 2014, Risma dan Soekarwo menggelar pertemuan. Mereka sepakat menutup Dolly dan Jarak pada 19 Juni 2014 mendatang.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo mengatakan, Selama ini Dinsos sudah menggelar serangkaian pelatihan kepada warga di sana untuk bersiap ketika lokalisasi penutupan. Persiapan yang di lakukan oleh pemkot Surabaya pasca penutupan juga telah di publikasikan dengan memberikan pesangon kepada para PSK dan Mucikari yang ada di lokalisasi dolly.

·Masyarakat,

Pertanyaan yang muncul di benak penulis yang pertama adalah, bagaimana respon masyarakat Surabaya dalam menanggapi penutupan dolly? Sebanyak 58 organisasi massa Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, mendukung penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak pada 19 Juni 2014. “Intinya, kami mendukung ibu Wali kota untuk menutup tempat-tempat prostitusi sebelum bulan Ramadhan,” kata Koordinator GUIB Jatim, H Abdurrachman Azis, saat mendatangi Wali Kota Surabaya.

Peran masyrakat Surabaya secara umum menjadi bagian terpenting dalam pengawalan penutupan dolly ini, kesadaran bagi setiap warga jelas harus menjadi syarat utama apabila benar-benar Surabaya ingin bebas dari tempat-tempat prostitusi. Salah satu dampak dari penutupan dolly adalah penyebaran PSK yang semakin susah untuk di deteksi, namun jika seluruh masyarakat secara bersama-sama bergerak untuk mengantisipasi hal tersebut, jelas penyebaran itu tidak akan terjadi.

·Warga dolly,

Di daerah dolly dan sekitarnya jelas tidak hanya PSK yang terkena dampak dari penutupan dolly 19 juni mendatang, namun juga warga sekitar dolly (pedagang, juru parkir, pemilik usaha, dsb), dan juga para mucikari. Pendampingan serius juga harus menjadi perhatian bersama guna mengawal warga dolly dan sekitarnya.

PSK, sebanyak 1400 psk di lokalisasi dolly merupakan angka yang tidak sedikit. Pendampingan yang di lakukan jelas harus di lakukan oleh segenap elemen masyarakat kota Surabaya. Pasca penutupan merupakan hal yang harus menjadi pusat perhatian kita, karena jelas penyebaran PSK akan susah untuk di deteksi. Yang menjadi perhatian adalah para PSK yang positif mengidap HIV/AIDS, jelas masalah tersebut adalah masalah yang paling di takutkan. Sejak tahun 2012 hingga 2014, jumlah penderita HIV/AIDS terus mengalami penurunan, seiring dengan adanya instruksi pembatasan jumlah PSK di Gang Dolly dan Jarak. "Mulai tahun 2012 lalu sampai sekarang, total jumlah penderita HIV/AIDS di Surabaya ada sekitar 215 orang yang positif terjangkit penyakit berbahaya itu," terang Kadinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Selasa (3/6). Penyebaran PSK ini tentu harus menjadi fokus garapan seluruh masyarakat jawatimur khususnya warga kota Surabaya.

Warga sekitar dolly (pedagang, juru parkir, pemilik usaha, dsb), menjadi pembicaraan hangat yaitu bagaimana pendapatan warga sekitar yang menjadi berkurang. Penutupan dolly jelas akan sangat berdampak pada keadaan ekonomi di dolly dan sekitarnya. Namun yang terpenting adalah bagaimana masyarakat mampu untuk berhenti bergantung pada keramaian pusat prostitusi terbesar se-Asean tersebut.

Mucikari, 311 mucikari yang terdata oleh pemkot bukan jumlah yang sedikit. Kepala para PSK tersebut jelas yang paling di rugikan secara materi, mengingat para PSK tersebut berada di bawah perlindungan dan asuhan dari para mucikari tersebut. Memberantas mucikari menjadi hal yang di rasa paling mustahil, karena mereka sudah terbiasa dengan pendapatan yang sangat besar hanya dengan cara menjual jasa “esek-esek” dari para pekerjanya.  Pendapatan para mucikari tersebut bisa mencapai 7 juta sampai puluhan juta rupiah. Nilai yang tidak sedikit jika mereka harus kehilangan pekerjaannya. namun mengingat apa yang telah di sampaikan pak gubernur jatim, "Ini menyangkut masalah mendasar soal kehidupan dan cara hidup yang benar serta bermartabat. Jadi penutupan harus jalan terus tidak boleh berhenti," tegas Soekarwo, Jumat (6/6). Maka menjadi sebuah keharusan bagi segenap warga jatim khususnya kota Surabaya untuk bersama-sama menjadi bagian dari pemberantasan prostitusi.

·Lalu apa yang harus kita perbuat?

Melihat apa yang telah di paparkan di atas oleh penulis, maka sewajarnya penutupan lokalisasi dolly ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja. Namun juga menjadi tugas kita bersama sebagai warga jawa timur untuk bersama-sama untuk melakukan Social control atau pengendalian sosial agar terciptanya masyarakat yang lebih bermartabat dengan cara hidup yang benar. Gerakan kesadaran dari tiap individu masyarakat menjadi kunci penting untuk sukses nya program penutupan prostitusi di jawa timur ini. Karena jelas penyebaran PSK bukan hal yang mustahil, oleh karena itu mustahil program ini akan menjadi sukses apabila masyrakat tidak bersama-sama memberantas prostitusi. Jangan sampai penyebaran PSK tersebut menyebar ke lingkungan keluarga anda, tempat tinggal anda, sekolah anak anda, kampus anda, tempat kerja anda. Mari bersama-sama menjadikan masyarakat yang lebih bermartabat, gerakan kesadaran bagi tiap individu masyrakat menjadi hal yang wajib agar nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi sebuah cita-cita yang nyata.


Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[QS An Nuur 24:26]

Fuad fahmi hasan
Mahasiswa universitas airlangga
Ketua bidang sosial pemberdayaan masyarakat
ikatan mahasiswa muhammadiyah (IMM)  cabang kota Surabaya.

Sumber

http://www.merdeka.com/peristiwa/penyebaran-virus-hiv-dari-7-ribu-psk-dolly-mengkhawatirkan.html

http://www.surabayakita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7955:lokalisasi-dolly-jarak-ditutup-total-sebelum-ramadhan&catid=25:peristiwa&Itemid=28

http://forum.kompas.com/nasional/328027-kisah-gang-dolly-berakhir-di-tahun-2014-a.html

http://www.jpnn.com/read/2014/05/17/235003/Setahun,-Jumlah-PSK-Dolly-dan-Jarak-Membengkak-

http://www.tribunnews.com/regional/2014/04/15/mucikari-di-dolly-akan-diberi-pesangon-walikota-risma-rp-5-juta-perorang

http://nguruan.blogspot.com/2012/06/jatim-jadi-contoh-penanganan-lokalisasi.html

http://asrulwijayasaragih.blogspot.com/

http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KOTA_SURABAYA_7_1999.pdf

http://www.jpnn.com/read/2014/06/05/238498/Dana-Bantuan-Cair-Sebelum-Penutupan-Dolly-

http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/05/14/21539/58-ormas-islam-jatim-dukung-penutupan-dolly.html#.U5O-4PmSyGg

http://daerah.sindonews.com/read/2014/05/22/23/866126/ketika-mucikari-dolly-menuntut-keadilan

http://daerah.sindonews.com/read/2014/06/05/23/870483/sebulan-pendapatan-psk-dolly-capai-rp23-juta

https://id.berita.yahoo.com/soekarwo-penutupan-dolly-harus-tetap-jalan-tak-boleh-193000349.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline