Lihat ke Halaman Asli

Fuad Ashari

Blog Pribadi

Mahasiswa KKN MIT-DR 11 UIN Walisongo Semarang Adakan Webinar Kontrol Stressor dalam Menghadapi Stres Akademik

Diperbarui: 2 Februari 2021   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pamflet Kegiatan; Kelompok 31/dokpri

Pandemi Covid-19 menjadi krisis kesehatan utama bagi setiap individu dari semua bangsa, benua, ras, dan kelompok sosial ekonomi. Pandemi virus Corona juga memberikan dampak signifikan hampir pada semua sektor kegiatan, tak terkecuali, sektor pendidikan. Sejak dikeluarkannya Surat Edaran Kemendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/20 pada 17 Maret 2020 mengintruksikan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan metode daring atau online sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran Coronavirus disease (Covid-19).

Metode yang berbeda dari sebelumnya, membuat pelajar maupun mahasiswa harus sigap beradaptasi pada sistem pembelajaran daring. Banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang menyikapi proses pembelajaran daring dengan memberikan tugas bagi peserta didiknya. Penugasan itu dilakukan melalui berbagai media sosial yang tersedia. Dalam kondisi darurat virus Covid-19, pembelajaran daring menjadi cukup efektif dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19. Meski demikian, konsep pembelajaran yang memaksa peserta didik untuk belajar mandiri dari rumah menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika terdapat materi yang membutuhkan penjelasan dari tenaga pendidik.

Kondisi demikian memberikan tekanan tersendiri secara psikologis bagi peserta didik. Untuk itu dibutuhkan peran agama dan penyembuhan mental dalam menghadapi stres akademik tersebut. Seperti webinar yang diselenggarakan tim KKN MIT DR UIN Walisongo Semarang kelompok 31 bertajuk 'Pandemi Terus Berlanjut, Peran Agama & Kesehatan dalam Menghadapi Stres Akademik’ (Senin, 25/01/2021).

Webinar yang dilaksanakan melalui Google Meet tersebut diikuti sejumlah 49 peserta. Dalam materinya Royanullah S.Psi, M.Psi, T selaku pemateri menyampaikan, 'stres merupakan kondisi akibat tekanan stressor yang bisa diakibatkan dari faktor umum atau lebih khusus yaitu akademik. Kondisi stres pun bervariasi, bisa ringan atau berat tergantung dari stressor itu sendiri. Stres akademik sendiri merupakan kondisi stres yang diciptakan dari aktivitas akademik'.

'Penyebab stres akademik sendiri bisa bermacam-macam diantaranya beban akademik seperti deadline atau tugas, problematika kampus, atau ketidaknyamanan berinteraksi dengan civitas kampus. Jadi, dapat diartikan siswa yang mengalami stres akademik memiliki persepsi maladaptif terhadap tuntutan akademik. Lantas bagaimana menghadapi stres akademik? Beberapa hal yang dapat mengurangi stres akademik diantaranya membuat matriks aktifitas sehari-hari, menemukan eksternal support, rutinitas belajar, yoga dan meditasi, menghindari makanan yang mengakibatkan stres', tutur pemateri.

Pemateri juga menambahkan, salah satu hal penting dilakukan dalam menghadapi stres adalah mensyukuri apa yang sudah dimiliki, dengan demikian akan membuat kita lebih tenang karena kita cenderung akan melihat sisi positif daripada sisi negatif kehidupan. Selain itu, diperlukan  juga pengetahuan diri yang baik, pengelolaan emosi sehingga stressor pun dapat terkontrol, mengenal lingkungan serta medalami sisi spiritualitas.

'Sementara itu, menempatkan spritual beragama dalam menghadapi stres akademik dapat dilakukan dengan melakukan 3 laku beragama yang dapat mengontrol strssor. Pertama, laku ritual. Rukun dalam ibadah dapat melatih kedisiplinan diri sehingga stressor pun dapat terkontrol. Kedua, laku sosial. Rasa hormat dan menghargai akan membuat seseorang lebih adaptif dengan berbagai permasalahan. Ketiga, laku nilai/rasa. Laku ini mengajarkan pada kesabaran diri untuk mengontrol stressor', pungkas lulusan S2 Psikologi Terapan Universitas Indonesia tersebut.

Penulis : Defi Sayekti (Anggota Kelompok 31 KKN MIT-DR 11 UIN Walisongo Semarang)

Editor : Fuad Ashari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline