Masuknya ke pasar produk-produk baru teknologi kesehatan relatif semakin cepat sejak akhir abad ke XX. Ini merupakan respons terhadap kebutuhan pasar untuk menggantikan produk-produk teknologi kesehatan yang usang. Oleh karena permintaan pasar yang cenderung meningkat. Oleh karena itu riset dalam menemukan produk-produk baru teknologi kesehatan dengan sendirinya dipacu.
Dari segi bisnis, pasar produk teknologi kesehatan sangat menjanjikan. Atas dasar keinginan memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien, institusi pelayanan kesehatan juga terpanggil dalam misi kemanusiaan ini. Meningkatnya bisnis dengan sendirinya meningkatkan jalur distribusi sekaligus menambah lapangan kerja dari manufaktur sampai ke ritel.
Di sisi lain, situasi semacam ini memberikan tantangan yang tidak ringan bagi pemerintah sebagai regulator. Seperti biasanya pasar bergerak lebih cepat dibandingkan dengan regulator. Dampaknya bisa beragam yang terjadi konsumen, mulai dari kekecewaan sampai kepada kebahagiaan sehubungan dengan manfaat dari teknologi kesehatan.
Dalam keadaan seperti ini, regulator tidak punya pilihan selain menertibkan, mengatur, dan menyeleksi teknologi kesehatan yang layak dan tepat untuk kebutuhan Indonesia. Tentu saja tujuannya adalah untuk memaksimalkan manfaatnya bagi dunia kesehatan Indonesia dan para pasien sebagai tujuan akhir dari teknologi kesehatan. Namun, persoalannya, dari mana haru dimulai? Apa yang dipakai sebagai landasannya? Metode apa yang paling tepat? Ini merupakan sesuatu yang kompleks.
Dari sisi produsen teknologi kesehatan, diperlukan kemudahan untuk mendaftar produknya secepat mungkin mengingat ketatnya persaingan bisnis teknologi kesehatan. Juga pihak produsen memerlukan kepastian hukum dalam memasarkan teknologi kesehatan di Indonesia. Bagaimanapun, investasi dalam pengembangan teknologi kesehatan biayanya tidak kecil pada riset inovatif seperti teknologi kesehatan.
Faktor:
Interaksi antara teknologi dan lingkungan secara luas merupakan sesuatu yang sangat dinamis. Faktor kultural seperti keingintahuan intelektual , toleransi terhadap gagasan baru , nilai sosial yang mendukung efisiensi dan produktifitas sangat memengaruhi terhadap arah perubahan teknologi. Kultur telah memengaruhi gagasan, fakta, dan nilai dari pemikiran dan observasi . instrumen dari sains biomedis dan teknologi. Teknoogi sendiri telah memengaruhi lingkungan secara luas antara lain terhadap perubahan dalam dunia pekerjaan.
Implikasi sosial dari teknologi yang sudah ada dan teknologi baru dari teknologi kesehatan merupakan sesuatu yang sulit dan menantang dalam melakukan evaluasi. Setiap keputusan untuk mengembangkan pemakaian teknologi pelayanan kesehatan tidak bisa dihindari akan terletak pada penilaian nilai.
Faktor sosial dan kultural saling menjalin dalam pertanyaan berhubungan dengan tempat dari teknologi pada pelayanan kesehatan. Pada saat yang sama metode penilaian implikasi sosial terhadap teknologi pelayanan pelayanan relatif kurang dikembangkan dan hanya ada sedikit mekanisme yang eksis untuk mengambil tindakan berbasis terhadap hasil sesuatu evaluasi.
Masyarakat sepertinya kurang perca yakin terhadap ilmuwan sosial dalam menangani isu-isu sosial sehingga bisa memberikan jaminan bahwa jenis dari penilaian semacam ini dipakai pada pengambilan kebijakan.
Nilai sosial: