Pertandingan-pertandingan perdana dari Liga Primer baru dimulai. Liga paling ditunggu para penggemar sepakbola akhirnya dimulai di tengah berlangsungnya bursa transfer musim panas. Walau baru pertandingan pertama aroma persaingan ketat telah terlihat.
Walaupun tim Inggris tampil mengecewakan di Piala Eropa 2016 yang membuat sepakbola Inggris terpojok. Ini tidak berarti bahwa Liga Inggris hilang daya tariknya. Buktinya pemain-pemain top tetap berdatangan. Contohnya adalah Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, Nolito, Shakiri, Granit dan Claudio Bravo. Bukan hanya itu, pelatih-pelatih berkualitas juara seperti Jose Mourinho, Pep Guardiola, dan Antonio Conte ikut meningkatkan persaingan di Liga Primer Inggris.
Sejauh ini semua pihak yang ada urusannya dengan sepakbola mengakui tingginya daya tarik Liga Primer. Bahkan Liga Championship yang merupakan kasta kedua juga semakin menarik. Dua pelatih juara, Roberto di Matteo dan Rafael Benitez melatih klub-klub Championship. Aston Villa dilatih oleh Roberto Di Matteo sedangkan Newcastle United diasuh oleh Rafael Benitez. Faktor banyak penonton yang membanjiri stadion-stadion adalah satu keunggulan sepakbola Inggris. Faktor lain adalah jumlah uang yang diterima tiap klub dari pembagian hasil penayangan di stasiun-stasiun televisi. Ini keunggulan kedua yang belum ada saingannya. Selain itu jangan lupa bahwa London adalah kota finansial nomor satu di Dunia. London juga merupakan pusat bisnis asuransi di Dunia. Alhasil Inggris memang identik dengan sepakbola profesional.
Unggulan:
Tim-tim unggulan biasanya adalah klub-klub besar. Tapi tahun lalu majalah sepakbola kenamaan Four Four Two saja bisa salah. Padahal dalam memprediksi majalah ini dibantu oleh para pakar sepakbola, analis sepakbola, komentator sepakbola, dan para mantan pemain bola. Selain itu, masukan dari rumah-rumah taruhan juga diolah oleh tim khusus dari majalah ini. Mereka tidak pernah memperhitungkan Leicester City.
Tidak salah jika tahun ini para penggemar sepakbola memperkirakan Manchester City yang akan jadi juaranya. Alasan utama tidak lain karena Guardiola adalah yang menjadi pelatihnya. Tangan dinginnya sudah terbukti berhasil ketika memegang Barcelona dan Beyern Muenchen. Apalagi penjaga gawang Claudio Bravo sudah pasti akan pindah ke Manchester City dari Barcelona.
Tim unggulan berikut adalah Chelsea. Dengan pelatih Antonio Conte, sulit rasanya orang tidak optimis terhadap klub yang tahun lalu terpuruk. Memang ada masalah pada Fabregas yang diharapkan menjadi pemain kunci. Ia sedang dalam kondisi menurun. Persoalan yang krusial pada Chelsea adalah pada lini
belakang. John Terry sang dirigen di belakang sudah menua dan larinya tidak cepat lagi. Pelatih Conte berkeinginan membawa Bonucci ke Chelsea. Sayangnya yang bersangkutan tidak mau meninggalkan Juventus.
Klub yang diunggulkan tahun walau tahun lalu terpuruk adalah Manchester United. Dengan pelatih juara seperti Jose Mourinho rasanya tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi klub kaya ini baru mendatangkan Pogba dengan rekor transfer yang fantastis. Dengan pemain Perancis ini bolong di lini tengah sudah tertutup. Pola pragmatis Jose Mourinho nampaknya akan disesuaikan dengan tradisi menyerangnya Manchester United.
Klub lain yang diperhitungkan adalah Liverpool. Pelatih Juergen Klopp berhasil dalam mengangkat klub ini. Terbukti skuad merah ini menghancurkan Barcelona tanpa ampun dengan 4-0 tanpa balas. Walau ini hanya pertandingan persahabatan, tetap masuk catatan menarik. Pemain andalan tetap Coutinho yang semakin matang dibantu oleh kompatriotnya Firmino, duo ini sangat berbahaya.
Di luar empat klub ini masih ada Arsenal yang selalu berpeluang. Juga ada juara bertahan Leicester City, walau Ranieri selalu merendah. Selain itu ada Tottenham Hotspur yang siap menerkam klub manapun. Walau begitu semua klub yang ada dalam Liga Primer tetap berbahaya bagi siapapun. Klub-klub seperti West Ham United, Crystal Palace, Eveton, dan Southampton tidak bisa dipandang sebelah mata.