Lihat ke Halaman Asli

Modernisasi Islamis di Tengah Gempuran Westernisasi

Diperbarui: 18 Juni 2023   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menurut Jamaluddin al-Afghani, modernisasi Islam tidak berarti meninggalkan prinsip-prinsip dasar agama, tetapi mengadaptasinya dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di dunia modern. Dia menekankan perlunya memperbarui pemahaman dan interpretasi Islam yang sesuai dengan konteks zaman.

Salah satu gagasan utama Jamaluddin al-Afghani adalah pentingnya pendidikan dalam membangun masyarakat Muslim yang kuat dan maju. Dia mendorong umat Islam untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern agar dapat bersaing dengan dunia Barat yang sedang maju pada waktu itu. Al-Afghani juga menekankan pentingnya mempelajari dan mengadopsi prinsip-prinsip ilmiah dalam pemikiran dan praktik keagamaan.

Secara keseluruhan, modernisasi Islam menurut Jamaluddin al-Afghani mencakup adaptasi terhadap perkembangan dunia modern, pembaruan pemahaman agama sesuai konteks zaman, pendidikan yang kuat, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta persatuan umat Islam. Dia percaya bahwa dengan melakukan ini, umat Islam dapat mencapai kemajuan sosial, politik, dan ekonomi, sambil tetap setia pada prinsip-prinsip agama mereka.

Modernisasi Islam berarti upaya memadukan nilai dan prinsip Islam dengan tantangan dan perubahan kontemporer. Hal ini menuntut pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan Islam, seperti pemikiran, pendidikan, masyarakat, budaya dan ekonomi. Di tengah invasi Barat, banyak negara Muslim menghadapi tantangan untuk mempertahankan identitas dan nilai-nilai Islam mereka. Westernisasi mengacu pada pengaruh budaya dan nilai-nilai Barat yang menembus masyarakat melalui globalisasi, teknologi informasi, media massa, dan interaksi dengan negara-negara Barat.  Namun, modernisasi Islam telah menjadi gerakan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. 

Tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman ajaran Islam yang lebih kontekstual yang sesuai dengan masa sekarang dengan tetap menjaga prinsip-prinsip inti agama. Modernisasi Islam membutuhkan pendekatan yang berbeda, yang mungkin berbeda tergantung pada negara Islam. Beberapa aspek modernisasi Islam adalah:

1. Pendidikan:
Mereformasi pendidikan Islam dengan memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih aktif dan kontekstual serta mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

 2. kesetaraan gender:
Mempromosikan kesetaraan gender dalam interpretasi dan implementasi ajaran Islam, termasuk memberikan kesempatan pendidikan dan partisipasi politik kepada perempuan.

 3. Ekonomi:
Mengembangkan prinsip-prinsip ekonomi Islam kontemporer seperti perbankan Islam dan investasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
 
4. Hukum:
Memperbarui sistem hukum Islam untuk memenuhi kebutuhan dan perubahan zaman dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip keadilan dan moralitas Islam.

 5. Media dan Komunikasi:
Gunakan teknologi informasi dan media sosial untuk menyebarkan pemahaman yang lebih luas tentang Islam dan mematahkan stereotip dan prasangka negatif.

 Perkembangan modernisasi Islam tidak selalu berjalan mulus di semua negara. Beberapa masih menghadapi kendala politik, sosial dan budaya dalam menghadapi perubahan. Selain itu, terdapat perbedaan pendekatan dan pandangan para ulama, tokoh agama dan masyarakat umum mengenai arah dan interpretasi modernisasi Islam.

 Namun, modernisasi Islam telah menjadi gerakan penting yang berupaya menjembatani kesenjangan antara tradisi dan modernitas serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam konteks perubahan zaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline