Lihat ke Halaman Asli

Memahami Isu Sosial-Emosional untuk Menghadapi Bullying dan konflik di Sekolah Dasar

Diperbarui: 18 Januari 2025   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Isu sosial-emosional di sekolah dasar memainkan peran yang sangat besar dalam membentuk karakter dan kesejahteraan anak. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak sekolah adalah bullying dan konflik antara siswa. Kedua masalah ini sering kali mengganggu proses belajar, memengaruhi kesehatan mental anak, dan memperburuk hubungan sosial mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bagaimana bullying dan konflik sosial dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional anak, serta strategi untuk menghadapinya.

"Pengertian Bullying dan Konflik Sosial di Sekolah Dasar"

1. Bullying

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang terhadap seseorang yang lebih lemah atau tidak dapat membela diri. Bullying di sekolah dasar bisa berwujud fisik, verbal, atau sosial. Meskipun sering dianggap sebagai masalah kecil, bullying dapat memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan sosial dan emosional anak. Anak yang menjadi korban bullying sering kali merasa takut, terisolasi, dan rendah diri.

2. Konflik Sosial

Konflik sosial adalah ketegangan yang terjadi antara dua individu atau lebih, biasanya akibat perbedaan pendapat, tujuan, atau nilai. Di sekolah dasar, konflik sosial bisa muncul karena berbagai alasan, seperti perebutan perhatian, perbedaan karakter, atau ketidaksepakatan dalam bekerja sama. Konflik sosial, meskipun wajar, dapat memperburuk dinamika kelas jika tidak ditangani dengan cara yang konstruktif.

"Dampak Bullying dan Konflik Sosial terhadap Perkembangan Sosial-Emosional"

1. Dampak Bullying

-Penurunan Kepercayaan Diri: Anak yang menjadi korban bullying cenderung mengalami penurunan kepercayaan diri dan merasa tidak dihargai oleh teman-temannya. Mereka mungkin merasa malu dan cemas, yang dapat menghambat interaksi sosial mereka.

-Isolasi Sosial: Korban bullying sering kali merasa terisolasi dan kesepian. Mereka merasa tidak diterima di lingkungan sosial dan cenderung menarik diri dari interaksi sosial, yang menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan sehat.

-Gangguan Emosional: Bullying dapat menyebabkan gangguan emosional seperti kecemasan, depresi, dan stres yang berkepanjangan. Perasaan ini bisa mengganggu proses belajar anak dan menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih serius di kemudian hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline