Lihat ke Halaman Asli

Lingkungan dan Budaya Merupakan Pilar Utama dalam Perkembangan sosialEmosional

Diperbarui: 18 Januari 2025   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan sosial-emosional adalah fondasi penting bagi kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain, dan mengelola emosi. Proses ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti kepribadian, tetapi juga oleh lingkungan dan budaya yang membentuk pola pikir, nilai, serta cara seseorang bersosialisasi. 

"Peran Lingkungan dalam Perkembangan Sosial-Emosional"

Lingkungan, baik fisik maupun sosial, memainkan peran signifikan dalam perkembangan sosial-emosional.

1. Keluarga sebagai Lingkungan Awal

Keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk kemampuan sosial-emosional anak. Pola asuh, perhatian, dan kasih sayang dari orang tua memengaruhi rasa aman, kepercayaan diri, dan empati anak.

Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mendukung cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik.

2. Sekolah dan Teman Sebaya

Sekolah adalah tempat anak belajar berinteraksi di luar lingkungan keluarga. Guru, teman sebaya, dan aturan sekolah membantu anak memahami norma sosial dan mengelola emosi.

Konflik dan kerja sama dengan teman sebaya mengasah kemampuan anak untuk memecahkan masalah sosial dan mengendalikan perasaan.

3. Komunitas dan Lingkungan Sosial yang Lebih Luas

Komunitas sekitar juga membentuk karakter sosial-emosional anak. Lingkungan yang mendukung, seperti komunitas yang penuh dengan nilai kebersamaan, akan memperkuat rasa empati dan tanggung jawab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline