Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Tanjung

Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

Membangun Literasi dan Ramah Tamah dengan Wali Murid

Diperbarui: 29 Juli 2018   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah belajar & taman baca bersama yang dikelola oleh Komunitas Jemaah Ahmadiyah di Desa Kp. Kelawas, Kec. Namorambe, Deli Serdang - Sumut. (dok. M. Nasrun)

Mengawali ajaran tahun baru sekolah 2018 yang baru saja beberapa minggu berjalan, tentu ada setangkup harapan buat peserta didik kita. Bagi para orangtua tentu menginginkan anak-anaknya kelak berguna bagi bangsa dan Negara serta agamanya.

Namun terkadang ada persoalan di sisi lain bagi para wali murid. Persoalan klasik yang terus saja ada hinggap di benak para orangtua dan siswa itu sendiri, yaitu tambahan belajar atau yang lebih dikenal dengan lessprivate dengan biaya yang mesti dikeluarkan.

Bagi para orangtua murid yang mampu tentu tidak jadi soal untuk membiayai less private agar putera-puterinya bisa belajar dengan baik dan mendapatkan nilai yang memuaskan.

Tapi bagi para orangtua yang kurang mampu alias hidup pas-pasan tentu ini menjadi dilema tersendiri. Hal ini selalu membebani para orang tua murid untuk menambahkan ekstra belajar di luar sekolah dikarenakan terbentur anggaran biaya. 

Baik diperkotaan maupun di perkampungan atau pelosok-pelosok desa persoalan klasik ini tetap saja menjadi "momok" bagi orang tua siswa.

Melihat persoalan klasik ini, komunitas muslim dari Jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Deli Serdang menyadari akan hal itu. Dengan membentuk sanggar atau rumah belajar bersama yang diberi nama RumahBelajar&TamanBacaAisyah -- Ahmad, tempat ini telah memberikan tambahan bantuan pendidikan ekstra tersebut tanpa di pungut biaya sepeser pun alias Gratis.

Para murid-murid sedang mendengarkan materi pelajaran dari instruktur (dok. M. Nasrun)

Hampir setahun berjalan sanggar belajar dan taman baca ini sudah mengumpulkan murid-murid siswa sebanyak 35 orang yang terdiri dari usia SD, SMP, dan SMA serta sederajatnya.

Memulai awal tahun ajaran baru sekolah sanggar belajar ini mengumpulkan para orang tua murid untuk ramah tamah sekaligus bahan untuk evaluasi.

"Tujuan kita mengadakan ramah tamah hari ini adalah agar kita saling kenal mengenal lebih dekat sehingga orangtua murid mengetahui apa saja profil, pengurus dan program-program yang diajarkan dalam Rumah Belajar ini", ujar Mubaligh Maulana M. Nasrun selaku penanggung jawab rumah belajar.  

Mubaligh M. Nasrun sedang memberikan paparan tentang rumah belajar & taman baca bersama kepada para orangtua murid yang juga ada dari Kristen (dok. M. Nasrun)

Acara ramah tamah antara orangtua murid dengan Pengurus Rumah Belajar Aisyah & Ahmad dilaksanakan sore hari, 28 Juli 2018 pukul 16.00 WIB, bertempat di Teras Rumah Missi JAI (Jemaah Ahmadiyah Indonesia) Desa Kampung Kelawas, Kec. Namorambe, Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Belajar di sini gratis karena kami para pengajar adalah sukarelawan yang sudah terbiasa berbagi ilmu yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi generasi muda masyarakat di sini, kami tidak membeda-bedakan apapun latar belakang agamanya, belajar disini sama sekali tidak ada hubungannya dengan mempengaruhi keyakinan agama seseorang, tetapi betul-betul murni dan tulus mengajarkan pelajaran sekolah yang dirasa sulit oleh murid-murid", urai dari Pembawa Acara Mln. Nasrun Aminullah Muchtar, mubaligh JAI sekaligus sebagai penasehat Rumah Belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline