Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Tanjung

Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

Dari Hobi, Aku Diberi Hadiah oleh Ibu

Diperbarui: 3 Januari 2018   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: inspirasi.co

Sosok Ibu merupakan orang yang sangat berjasa sepanjang hidup kita. Apa pun dilakukan ibu untuk memberikan hal yang terbaik bagi anak-anaknya.

Sejak mengandung dan melahirkan, ibu sudah berjuang untuk anaknya dengan susah payah. Kasih sayang dan air susu ibu (ASI) adalah dua hal nikmat terbesar yang tidak bisa kita bantah.

Masuk pada masa kanak-kanak hingga remaja adalah masa-masa bagi kita penuh dalam perhatian ibu. Saya sendiri dan juga barangkali pembaca sudah pasti ikut merasakan nuansa demikian.

Masa kecil dan remaja adalah moment bagi saya mengenang akan pemberian kasih sayang dari ibu. Begitu juga dengan benda-benda yang pernah diberikan ibu. Ya, sesuatu yang bisa dikatakan Hadiah Dari Ibu.

Sebagai seorang anak ke empat dari empat bersaudara (ketauan anak bungsu ya)  saya memang "dimanja" oleh ibu. Namun bukan berarti saya itu type anak yang suka dimanja. Sebagai anak laki-laki sejak kecil sudah menunjukkan dinamika.

Sejak masa Sekolah Dasar (SD) saya sudah menyukai yang namanya hobi jalan-jalan. Baik itu dengan jalan kaki maupun dengan sepeda.

Biasalah, namanya masa-masa itu keingintahuan di dunia luar sangat besar. Terkadang usai pulang sekolah siang hari langsung menjelajah dengan sepeda lama. Bahkan dilakukan tanpa ingat makan siang atau istirahat sejenak.

Hobi memancing.

Awal kelas lima SD saya sudah mengenal kegiatan memancing ikan di sungai / muara yang ada di Kota Padang. Sebagai kota pantai nuansa ini sudah akrab sejak dari kecil.

Bukit gunung Padang (Bukit Siti Nurbaya) sebagai lokasi favorit memancing (sumber; bernas.id)

Aktivitas memancing biasanya saya lakukan pada hari Minggu atau hari-hari libur nasional. Sementara anak-anak lain sibuk dengan mainan lain misal main layang-layang, saya lebih suka pergi memancing. Bukan berarti tidak suka dengan main layangan.  

Uang jajan sekolah selalu saya sisihkan sedikit buat biaya saat pergi memancing. Tahu akan hal itu, ibu saya tidak marah. Namun demikian ibu tetap wanti-wanti untuk  berhati-hati saat memancing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline