Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Tanjung

Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

Ya Sudah.... Kembali ke Spirit AFF 2013 yang Lalu

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jangan lagi 'diratapi' atas kekalahan Timnas U-19 Garuda Jaya yg sedikit menyakitkan. Ini hanya cobaan dari Yg Maha Kuasa. Bukankah suatu kaum akan berubah nasibnya jika kaum itu mau merubah dgn sungguh2...??
Ya, mereka telah melakukan dgn sungguh2 utk merubah ke yg lebih baik dan lebih tinggi.

Tapi, dgn schedule yg telah matang, tiba2 dirombak lagi dgn alasan tidak terlalu penting diikut-sertakan (Cotif Alcudia Valencia-Spanyol). Inilah faktor yg membuat psikologi anak2 asuhan Coach Indra Sjafri jadi down ( kejenuhan U-19 ). Penulis pun setelah menyimaki artikel2 rekan2 di kompasian ini, mengambil kesimpulan demikian. Juga dalam hal ini, strategi pola 4-3-3 pun sudah bisa dibaca oleh lawan.

Dua faktor ini yg harus dievaluasi dan dibenahi. Pertama, tetap kirimkan U-19 GJ ke Eropa dgn melakukan trial ke beberapa negara/klub. Dengan sendirinya mental mereka sedikit demi sedikit mulai terbangun. Karena, anak2 ini begitu berharap sekali mereka dapat melawan negara /klub2 besar dunia.

Kedua, pola 4-3-3 perlu dipadu dgn pola variasi lain utk bisa transisi bertahan (mis 4-4-1-1) di sini. Sebab, strategi pola 4-3-3 ini sudah bisa dibaca lawan dan cara antisipasinya. Memang dari segi fisik anak2 garuda Jaya lebih unggul dari lawan2 mereka. Hal yg krusial sekali adalah passing2 yg harus ditingkatkan lagi. Jangan lagi ada salah passing bola ke kawan. Finishing touch harus ditempa lagi dgn maksimal. Utk Maldini Pali dn Ilham jangan terlalu lama gocek bola sendiri. Klw sudah tdk munghkin drible terus harus cepat kirim bola ke kawan. Bisa dgn memakai 1-2 sentuhan yg selanjutnya cari kawan (target - man) utk selanjutnya finishing ke gawang. Ingat, terlalu lama mendriblle bola akan jelas meruntuhkan kembali serangan yg mau dibangun. Dan sudah tak jamannya lagi seperti itu dlm konteks sepak bola modern.

Selanjutnya, pompa semangat mereka seperti saat Piala AFF 2013 yg lalu dan jg saat menaklukkan raksasa sepak bola Asia yakni Korsel di PPA.  Untuk itu pelatih / tim psikologi U-19 sangat menetukan utk mengembalikan semangat bertanding dilapangan. Kalau secara skill mereka nampaknya boleh dikatakan sudah 'mumpuni'.

Ayo adik2 U-19, kembali dgn semangat saat AFF 2013 yg lalu. Apa lagi didepan semangat kemerdekaan Republik Indonesia sudah diambang pintu. Bermainlah dgn passion2 yg tinggi. Buktikan bahwa kalian itu sebenarnya mampu menjadi Jawara Asia (nantinya). Dan sinyal-sinyal itu sudah ada pertandanya. (Jika PSSI c.q. BTN tdk 'mengganggu' progam uji tanding yg ditangani oleh Coach IS).

Kepada BTN, anda memang layak bertanggung jawab penuh atas prestasi 'loyo' mereka (PSSI kena kritik).
Ingat mereka masih di usia labil dan gampang sekali down mentalnya tatkala kalian mematahkan sayap-sayapnya utk terbang ke yg lebih tinggi.
Sekian dulu .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline