Lihat ke Halaman Asli

Fikria SilfaMaeline

Mahasiswa Universitas Jember

KKN Pulang Kampung, Mahasiswa Jember Menggalakkan "Semangat Belajar, walau Covid Belum Kelar"

Diperbarui: 7 September 2021   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Jember - Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada banyak pihak, salah satunya pada dunia pendidikan, pemerintah pusat sampai pada tingkat daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai virus COVID-19. Diharapkan dengan dirubahnya system pembelajaran menjadi daring (online) membuat siswa tidak keluar rumah untuk hanya sekedar jalan - jalan. 

Tetapi pada kenyataanya, proses pembelajaran daring tidak berjalan semudah yang dibayangkan di Desa Karangmulyo. Banyak kendala dari berbagai aspek, mulai dari ekonomi untuk membeli paket data, sampai perhatian orangtua untuk melakukan pengawasan anak -- anaknya dalam belajar. Perhatian orangtua ini menjadi keluh kesah dari adik --adik sekolah dasar (SD) yang saya temui. Mereka merasa kesulitan dalam belajar online karena materi yang diajarkan guru hanya melalui aplikasi whatsapp dan susah untuk dipahami, terlebih lagi tidak ada seseorang dirumah yang membantu mengajari.

Permasalahan diatas yang melatar belakangi mahasiswa Universitas Jember, Fikria Silfa Maeline melakukan proses pendampingan belajar pada siswa SD yang merasa terdampak akibat adanya sekolah daring sebagai program kerja. Proses pendampingan belajar dilaksanakan setiap Hari Rabu pukul 18.00 sampai 19.30 dan Hari Minggu pukul 10.00 sampai 12.00. siswa yang mengikuti proses pendampingan berjumlah 11 orang. 3 anak siswa kelas 3 SD, 2 anak siswa kelas 5 SD, 2 anak siswa kelas 2 SD dan 4 anak masih di bangku sekolah TK. Dalam pelaksanaanya, selain membantu mengerjakan tugas atau PR, juga diadakan kelas yaitu pengenalan cara menghitung dengan mudah dan cepat bagi siswa SD. Dilaksanakan pada Hari Sabtu, 28 Agustus 2021. Materi yang diajarkan berupa bagaimana cara cepat memahami soal cerita, mengoperasikan perkalian, tambah, kurang dengan mudah dan bagaimana cara menggunakan rumus porogapit.

"Saya merasa senang dan santai belajar dengan mbak Fikria, saya jadi mudah mengerti materi yang sudah guru jelaskan melalui whatsapp, kalau bisa pendampingan ini terus ada," Ungkap Vita, salah satu murid kelas 5 SD yang mengikuti pendampingan belajar.

"Ayah ibu saya tidak bias mengajari dirumah karena sibuk bekerja, jadi saya sangat senang bisa belajar bersama teman -- teman disini" imbuh Syifa, salah satu murid kelas 3 SD.

Program kerja pendampingan belajar dinilai sangat baik dan berjalan dengan lancar, karena mendapat banyak respon positif dari siswa dan para orangtua. Mereka merasa terbantu dengan adanya program kerja ini, mengingat orangtua juga tidak bisa sepenuhnya membantu anak -- anak belajar di rumah.

"Anak saya merasa senang belajar bersama mbak Fikria, biasanya Vita tidak mudah nyaman belajar dengan orang lain, tapi dengan mbak Fikria dia merasa enjoy, saya sangat terbantu dengan program ini, karena dirumah saya juga kadang sibuk bekerja sampai tidak sempat mengajari Vita," Ungkap Ibu Vita saat didatangi dirumahnya. (Fikria Silfa Maeline/ Kelompok 09/ Karangmulyo/ L. Dyah Purwita Wardhani SWWS ,S.S., M.A.).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline