Lihat ke Halaman Asli

rudin

Tertarik pada seni dan sastra

Nirmala

Diperbarui: 28 Maret 2022   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nirmala I

Malam itu di teras rumah begitu banyak kesedihan dan tangis berceceran
ntah mengapa kesedihan dan tangis menjadi rebutan
dihati masing-masing yang belum merelakan kau tiada

mana mungkin aku mampu berebut tempat duka lara
bukankah malam itu kita bertahta memangku takdir
tanganku kau genggam erat, sambil kau ucapkan kata-kata pujian indah dibibirmu
sehingga ku kecup bibirmu dan ingin aku memilikinya.

Nirmala II

Malam - malam yang paling romantis
tanpa keangkuhan ku antar kau sampai ke gerbang dan kau ucapkan selamat tinggal
Oh, begitu mudahnya kepergianmu

kan ku pinta pada Tuhan
kau kan selalu kurindukan

kan ku pinta pada Tuhan
memelukmu dalam do'a

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline