(*In memory)
Hidup dari nafas dan cinta yang diberi
Tapi mengidupi cinta kau lupa akan perihal mengasihi
Menerjangi hutan  penuntun hidup kau juga lupa akan perihal memberi
kau asyik menyaksikan keberhasilan yang lain dengan senyum benci
Akhhh
Bilamana kau singgah di pelabuhan cita bagiku itu takkan berarti
Karena upahmu hanyalah arti dari yang tiada arti
Kau adalah hati yang mati
Hiduplah pada kematian yang telah menanti
Salamku bagimu si pencemburu, pembenci