Lihat ke Halaman Asli

Manis di Awal Pahit di Akhir

Diperbarui: 31 Desember 2023   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Tanpa kita sadari kita selama ini tertipu oleh janji-janji manis yang di ucapkan oleh mereka, kita rela menerina kesenangan sesaat yang ditukarkan dengan kesengsaraan selamanya, padahal kekuasaan tertinggi di negara ini ialah rakyat bukan mereka yang berpangkat, mereka di pilih oleh kita, kita yang menentukan pangkat mereka. Kita terlalu polos sampai-sampai mau dibodohi oleh mereka. Pikir-pikir dengan matang terlebih dahulu sebelum memilih pemimpin.

Pilihlah pemimpin yang sesuai dengan hati nurani kita, jangan pandang mereka dari kerabat, pangkat, dan harta. Kita lihat dulu karakternya dari beberapa aspek baik dari integritasnya, intelektualnya, dan moralnya.

Meskipun pemimpin tersebut tidak seagama dengan kita, yang penting jujur bisa dipercaya dari pada seagama tapi tidak bisa dipercaya. Banyak pemimpin di zaman sekarang membawa nama agama ke pentas politik dengan dalih memperjuangkan dan menengakkan agama.

Kalau awalnya sudah menggunakan cara yang salah, jangan harap harap kebelakangnya tidak melakukan kesalahan. Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang bisa mengatur rakyatnya bukan pemimpin yang di atur oleh rakyatnya. Di dalam kitab Idzothun Nasyiin sudah di jelaskan "baik buruknya pemimpin ada di tangan rakyat, dan baik buruknya negara ada di tangan pemimpin." Wahai pemimpin berjanjilah sesuai dengan kemampuan kalian, jangan berjanji di luar kemampuan kalian. "Berpolotiklah dengan sehat untuk kesejahteraan rakyat."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline