Lihat ke Halaman Asli

Fri Yanti

Penulis dan Pengajar

Pengakuan Kedaulatan Belanda Atas Indonesia

Diperbarui: 16 Desember 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Hatta saat mewakili Indoneiaa dalam penyerahan kedaulatan. Sumber gambar: Wikipedia.org

Pada 17 Agustus 2005, untuk pertama kalinya Belanda menghadiri peringatan HUT RI ke-60 di istana  negara.

Saat itu, Belanda diwakili oleh Menteri Luar Negerinya  yang bernama Bernand Rudolf Bot.

Baru pertama sekali itu Belanda terlihat menghadiri  perayaan  besar Indonesia itu sebab sebelumnya, Belanda enggan mengakui 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaan RI .  

Bagi mereka, Indonesia baru berdiri pada 27 Desember 1949 saat penyerahan kedaulatan  yang ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam.  

Penyerahan kedaulatan tersebut dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).

Terselenggaranya KMB menjadi semacam upaya akhir Indonesia untuk mencegah Belanda merisak lagi NKRI.

Dari upaya militer hingga upaya diplomasi

Semula berawal dari kedatangan sekutu ke Indonesia  untuk melucuti tentara Jepang yang kalah dalam Perang Dunia II.

Saat itu, tentara sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Sir Philip Christison rupanya memboncengi tentara NICA alias tentara Belanda.

Kedatangan AFNEI yang membawa NICA bukan tanpa alasan. Hal ini sudah tertuang dalam Civil Affairs Agreement yang memuat tentang aturan penyerahan kembali Indonesia kepada pihak Belanda, khususnya yang menyangkut Sumatera.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline