"Hei Kristen, kitabmu koq berbahasa Yunani?
#Arsip diksusi dengan saudara saudara beda agama.
"Yesus bahasa aramaik, kenapa kitabmu bahasa Yunani?"
"Apakah Yesus dan murid murid bisa berbahasa Yunani saat itu?
"Kamu ikut ajaran Paulus, bukan ajaran Yesus"
Dialog itu sangat sering muncul dalam diskusi lintas agama. Penulis hanya mengangkatnya di ruang publik, sebagai penambah wawasan saja. Sehingga kita dalam keaneka ragaman belajar memahami agama yang berbeda dengan agama kita.
Alkitab Kristen itu memiliki bahasa asli yang berbeda. Untuk Perjanjian Lama (TANAKH) ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew) dan untuk Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani (Greek). Kenapa begitu? Karena sejauh ini dokumen dalam kedua bahasa itu yang paling tua ditemukan. Untuk PB, belum ada dokumen yang lebih tua dari bahasa Yunani.
Kenapa para murid Yesus menggunakan bahasa Yunani saat menuliskan ajaran Yesus?. Ada beberapa alasannya. Dan ada beberapa bukti ayat alkitab sendiri yang mendukung nya.
Beberapa alasan pendukung:
- Bahasa Yunani itu sudah umum dipakai sejak pemerintahan Yunani, Aleksander Agung, sekitar 3 abad SM. Sejak itu, bahasa Yunani menjadi linguafranca. Bahasa puisi, bahasa perdagangan, bahasa buku. Ketika Yunani jatuh ke tangan Romawi, wilayah kekuasaan Yunani juga jatuh ke tangan Romawi. Termasuk Yerusalem.
- Ketika Bangsa Israel jatuh ke pembuangan, bahasa Ibrani sudah tidak dipakai lagi sebagai bahasa sehari hari. Selama 70 tahun dalam pembuangan, bahasa ibrani sudah seperti bahasa mati. Sejak bangsa israel kembali dari pembuangan bahasa Ibrani hanya dipakai dalam bahasa ritual/liturgi di bait Allah.
- Yesus dan israel pada umumnya menggunakan bahasa Aramaik sebagai bahasa sehari hari, tapi kitab PB yang ada saat ini dalam bahasa aramaik (Peshita) adalah terjemahan dari kitab PB berbahasa Yunani. Dan bahasa aramaik yang digunakan di Peshita adalah Aramaik Yerusalem, sedangkan aramaik yang dipakai Yesus dan para murid adalah Aramaik Galilea.
- Belum ditemukan dokumen berbahasa aramaik yang lebih tua dari dokumen berbahasa Yunani. Salah satu dugaannya adalah PB berbahasa aramaik baru dibuat sekitar abad ke dua ke atas, dibuat oleh siapa? Oleh komunitas kristen itu sendiri.
- Pada masa Yesus, orang Yahudi sudah memiliki TANAKH dalam bahasa Yunani. Ini disebut Septuaginta. Naskah terjemahan dari bahasa Ibrani ini diperintahkan oleh penguasa Yunani, Ptolomeos II Philadelphos (285-247). Jadi dokumen TANAKH berbahasa Yunani ini sudah dimiliki oleh komunitas Yahudi berbahasa Yunani sejak sekitar 3 abad SM. Ini menunjukkan bahwa di abad I, Bahasa Yunani sudah umum digunakan oleh orang Yahudi.
- Pada masa itu sudah lazim di dengar nama nama Rabbu Yahudi dalam bahasa Yunani atau campuran dengan bahasa Ibrani. Seperti Antigonos dari Sokko (Seorang Rabby Yahudi yang melawan Samaria), Antigonos II Mattatius (Raja Hasmonaim), Onias (Imam Besar), dll
- Nama Murid Yesus, seperti Petrus, yang memiliki tiga nama: Petrus (Yunani), Kefas (Aramaik), Simon (Ibrani).
- Konsili Konsili Gereja Oikumenis dilaksanakan dalam bahasa Yunani. Karena bahasa Yunani lah yang bisa mempersatukan mereka pada masa itu, yang menghadiri konsili dari berbagai wilayah di luar Yerusalem.
Beberapa ayat PB yang mendukung:
- Alasan penyaliban Yesus ditulis dalam tiga bahasa. Yohanes 19:20
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. (Yohanes 19:20)
- Yahudi berbahasa Yunani sudah disebutkan di PB. KPR 6:1. KPR 9:29.