Lihat ke Halaman Asli

Frisqa Auliya

Mahasiswa S1

Ketergantungan Mahasiswa Gen-Z terhadap AI, Benarkah AI Sebagai Solusi?

Diperbarui: 21 November 2024   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Era digital telah membawa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi bagian penting yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pada era ini, segala akses informasi didapatkan dengan mudah, serta perkembangan teknologi yang semakin pesat membantu meringankan pekerjaan manusia. 

Salah satu bentuk perkembangan teknologi itu sendiri adalah AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan merupakan rancangan teknologi terbaru yang mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Teknologi ini kini banyak dimanfaatkan mahasiswa, terutama dari Generasi Z untuk mendukung aktivitas perkuliahan mereka.

Generasi Z (Gen Z) merupakan sebutan untuk individu yang lahir pada tahun 1997-2012 dan tumbuh bersama perkembangan pesat teknologi digital akrab dengan dunia digital. Generasi ini memanfaatkan banyak kemudahan teknologi dengan sebaik mungkin untuk berbagai aktivitas, termasuk menyebarkan informasi yang kini lebih mudah dengan media sosial dibanding secara langsung maupun tulisan.

 Gen Z, terkhususnya mahasiswa, memanfaatkan teknologi ini untuk membantu tugas perkuliahan mereka seperti membuat makalah, artikel, esai, atau presentasi.

AI juga memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangan di bidang pendidikan. Misalnya adanya chatbot AI yang dapat membantu menjawab pertanyaan akademik serta alat otomatisasi mempermudah penyelesaian tugas. 

Namun, penggunaan AI yang tidak bijak juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti ketergantungan, penurunan keterampilan berpikir kritis, kemudahan untuk plagiarisme, serta risiko terhadap informasi yang tidak akurat.

Salah satu keunggulan utama AI yaitu mendukung mahasiswa Gen Z dengan kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi waktu. Penggunaan AI tidak dibatasi waktu, mahasiswa mengakses AI kapan saja dan di mana saja untuk memahami materi, termasuk melalui animasi, gambar, atau video yang mendukung pembelajaran. Pembuatan tugas seperti makalah juga lebih mudah dikarenakan AI dapat memberikan referensi jurnal ilmiah secara otomatis.

Namun, ketergantungan pada AI dapat menghambat kreativitas serta pola pikir yang kritis dikarenakan selalu bergantung dengan teknologi sehingga mahasiswa kurang mampu bersikap mandiri dalam penyelesaian masalah.

 Proses otomatis yang terlalu sering digunakan dapat membatasi kemampuan mereka untuk mengembangkan ide-ide baru. Selain itu, penyalahgunaan AI untuk plagiarism dapat merusak integritas akademik dan kredibilitas mereka.

Meski memiliki dampak negatif, AI tetap menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan secara bijak. dalam meningkatkan efisiensi waktu serta membantu mahasiswa yang memiliki keterbatasan akses. Mahasiswa perlu memastikan penggunaan AI tidak mengurangi kemampuan analisis dan kreativitas mereka.

Sebagai generasi yang memegang masa depan bangsa, Mahasiswa Gen Z perlu menyeimbangkan pemanfaatan AI agar tidak ketergantungan. Teknologi ini harus dianggap sebagai alat pendukung serta pembantu, bukan pengganti keterampilan manusia. Dengan kesadaran dan regulasi yang tepat, AI dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan tanpa menimbulkan ketergantungan yang berlebihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline