Lihat ke Halaman Asli

Friskila Claudia Arloy

Pelajar Di SMAN 1 Padalarang

Antisipasi Banjir Bandang

Diperbarui: 22 November 2020   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Nama : Friskila Claudia Arloy

Kelas  : XII MIPA 2 

 " Antisipasi Banjir Bandang "

Pengenalan Isu :
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan , banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. 

Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.

Penyampain pendapat :
Banjir ini disebabkan karena kurangnya peduli warga terhadap membuang sampah di jalanan, membuat semakin tersumbat aliran aliran yang menghalangi. Warga harus mempersiapkan dengan datangnya banjir bandang di luar pemukiman.
Menurut jati pun , setidaknya jika masyarakat sudah mengetahui akan terjadinya cuaca buruk, masyarakat bisa mempersiapkan diri, terlebih soal banjir. "Melalui aplikasi yang disediakan oleh BMKG, warga dapat mempersiapkan diri dan keluarga dalam menghadapi cuaca," kata dia.

Penegasan :
Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem, yang berdampak membawa bencana, salah satunya banjir bandang.

BMKG sendiri menginformasikan bahwa sirkulasi banjir terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu dan di Laut Jawa selatan Kalimantan.Guswanto menyampaikan, kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. 

Warga harus mempersiapkan dan melihat  sebuah aplikasi yang sudah di anjurkan oleh BMKG. Oleh karena itu , kita sebagai warga mulai harus sadar jika ada sampah yang berserakan setidaknya berinsiatif untuk membuang sampah pada tempatnya dan harus terbiasa dengan melakukan hal hal yang baik sehingga wilayah kita jauh dari jangkauan banjir yang membandang wilayah kita..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline