Kegiatan TPQ di Dusun Kalibening KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang: Membangun Generasi Muda Cinta Al Qur'an
KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang posko 13 terletak di Desa Kebondalem terletak di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Desa Kebondalem merupakan salah satu dengan jumlah TPQ terbanyak di Kecamatan Jambu yang berjumlah lebih dari 10 TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah). Kalibening merupakan dusun yang terletak di Kebondalem. Dusun ini memiliki tiga TPQ dan satu Madrasah Diniyah. Madrasah Diniyah terletak di pelataran Masjid Baitul Muttaqin dengan satu ruang kelas, madin terdiri dari tiga tingkat kelas. Kelas satu MDA terdiri dari siswa PAUD hingga TK, kelas dua terdiri dari siswa SD kelas satu hingga 3, dan kelas tiga MDA siswa SD kelas 4 hingga 6.
Ustadz Nurustatin selaku pengajar di Madin dusun Kalibening mengatakan 'Di Madrasah sini terdapat kurang lebih 40 santri dan santriwati yang belajar di Madin' dan beliau mengatakan 'jumlah siswa di sini tidak terlalu banyak karena kami lebih fokus buat anak belajar ngaji di TPQ badha Magrib, kalau di Madin itu buat ilmu tambahan saja karena pelajaran di sini sama pelajaran di MI mirip'.
Mahasiswa KKN posko 13 melakukan kegiatan rutin mengajar TPQ di setiap RW yang terletak di Kebondalem secara bergilir setiap minggunya dengan tujuan untuk meningkatkan semangat belajar agama anak-anak desa Kebondalem dan membagikan ilmu yang kami miliki.
Rabu, 20 November 2024 Mahasiswa KKN posko 13 belajar bersama dengan santri santriwati di Madin Kalibening. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan diskusi tentang 'SALING MENYAYANGI SESAMA TEMAN'. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan tujuan setiap anak memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama teman dan tidak saling membully dalam pergaulan. Santri dan Santriwati MDA antusias dalam mendengarkan sosialisasi yang disampaikan oleh Athalia Adzani selaku pembicara dan anggota KKN posko 13.
Setelah sosialisasi selesai, Mahasiswa KKN posko 13 dan santri Madin melakukan kegiatan Murojaah surat pendek mulai dari Al Fatihah hingga At Takasur secara bersamaan dan diakhiri dengan membaca Asmaul Husna. Sembari menunggu waktu pulang Mahasiswa yang bertugas mengajar pada hari Rabu mengajak santri santriwati untuk mendengarkan kisah Nabi Yunus As, mukjizat yang diterima oleh nabi Yunus AS, dan pembelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yunus.
Kegiatan di Madin berlangsung dari pukul 16.00-17.00 WIB. Kegiatan mengajar Madin mendapatkan sambutan hangat dari pengurus Madin, beliau mengatakan 'terimakasih untuk mba KKN yang sudah menyempatkan waktunya buat membantu kami mengajar disini, senang kami mendapat bantuan dari kalian karena kami juga merasa spesial karena dari banyaknya TPQ dan Madin di Kebondalem, disini jadi salah satu Madin yang dijadikan kegiatan panjenengan'. Selain itu anak-anak juga merasa senang dengan datangnya Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang.
Melalui program ini, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata di masyarakat dan pengabdian di masyarakat dengan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di dunia sekolah sehingga dapat membangun desa yang lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H