Lihat ke Halaman Asli

Friska Indah Mauludiba

Every strike brings me closer to the next home run.

Ketika Anak Berbuat Salah, Apakah Memarahi Adalah Solusi?

Diperbarui: 15 Juni 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Memarahi Anak. (Sumber: Makassar Terkini)

Mari kita bahas masalah yang sering dihadapi banyak orang tua: apa yang harus dilakukan ketika anak melakukan kesalahan? 

Apakah memarahi adalah pilihan yang paling efektif? Ada metode lain yang lebih efisien? Kita akan menyelesaikannya bersama-sama.

Memarahi: Mengendalikan Refleks Alami

Tidak dapat dipungkiri bahwa memarahi adalah respons yang sering muncul secara alami ketika kita melihat anak melakukan kesalahan. 

Ada perasaan marah, kecewa, atau bahkan malu, dan memarahi tampak seperti cara tercepat untuk mengekspresikan perasaan tersebut. Namun demikian, apakah ini benar-benar bekerja?

Menurut penelitian, anak-anak yang sering dimarahi cenderung mengalami ketakutan, kecemasan, atau bahkan memberontak. 

Mereka mungkin mematuhi perintah karena ketakutan daripada karena mereka menyadari bahwa tindakan mereka salah. 

Ini dapat mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak dalam jangka panjang.  

Mengapa Memarahi Bukan Solusi yang Tepat?

1. Efek Jangka Panjang pada Psikologi Anak: 

Anak yang sering dimarahi mungkin merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. Mereka dapat berkembang menjadi orang yang tidak percaya diri dan selalu merasa bersalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline