Lihat ke Halaman Asli

Friska Indah Mauludiba

Every strike brings me closer to the next home run.

Multitasking, Mitos Produktivitas yang Justru Mengurangi Kualitas Kerja

Diperbarui: 6 Juni 2024   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Multitasking. (Sumber: Forbes)

Multitasking sering dianggap sebagai kemampuan super yang harus dimiliki oleh semua orang di era digital ini. 

Dengan begitu banyaknya tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan, siapa yang tidak ingin bisa mengerjakan semuanya sekaligus? 

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa multitasking bukanlah solusi ajaib yang kita kira. Sebaliknya, multitasking ternyata dapat menurunkan produktivitas dan kualitas pekerjaan kita.

Mari kita gali lebih dalam tentang mengapa multitasking tidak sebaik yang kita bayangkan dan mengapa fokus pada satu tugas dalam satu waktu justru lebih efektif.

Mengapa Kita Tertarik pada Multitasking?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas. 

Baik itu pekerjaan di kantor, tugas kuliah, atau pekerjaan rumah tangga, semuanya tampak menumpuk dan memaksa kita untuk mencari cara tercepat dan termudah untuk menyelesaikannya. 

Di sinilah ide multitasking muncul sebagai solusi yang menarik.

Bayangkan ini: Anda sedang mengetik laporan sambil mendengarkan podcast favorit Anda dan sesekali membalas pesan dari teman di ponsel Anda. 

Rasanya seperti Anda bisa menyelesaikan banyak hal sekaligus. Namun, apakah hasil dari pekerjaan Anda benar-benar optimal?

Ilusi Produktivitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline