Lihat ke Halaman Asli

Friska Indah Mauludiba

Every strike brings me closer to the next home run.

Antara Personal Branding dan Pamer

Diperbarui: 28 Mei 2024   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PERSONAL BRANDING. (Sumber: Situs Genta Andalas)

Kali ini, kita akan ngobrol soal personal branding di media sosial yang sering kali disalahartikan sebagai pamer. Pasti banyak dari kita yang ingin membangun citra positif di dunia maya, tapi bingung gimana caranya supaya nggak terkesan berlebihan. Yuk, kita bahas bersama!

Apa Itu Personal Branding?

Sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita pahami dulu apa itu personal branding. Sederhananya, personal branding adalah cara kita mempromosikan diri sendiri kepada orang lain. Di era digital ini, media sosial jadi platform utama buat personal branding. Kita bisa menunjukkan keahlian, minat, dan pencapaian kita kepada dunia. Tapi, di sinilah tantangannya: bagaimana caranya membedakan antara personal branding yang efektif dan sekadar pamer?

Mengapa Personal Branding Penting?

Personal branding penting karena bisa membantu kita mencapai berbagai tujuan, baik itu karier, bisnis, atau personal goals. Dengan personal branding yang kuat, kita bisa menarik perhatian calon klien, employer, atau bahkan kolaborator potensial. Ini juga cara kita membangun reputasi dan kredibilitas di bidang kita.

Beda Personal Branding dan Pamer

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang agak tricky: apa bedanya personal branding dan pamer? Di mata sebagian orang, membagikan pencapaian pribadi di media sosial bisa dianggap pamer. Padahal, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan supaya tidak terkesan seperti itu:

1. Fokus pada Nilai Tambah: Saat kita membagikan sesuatu, pastikan kontennya memberikan nilai tambah bagi audiens kita. Misalnya, daripada sekadar memposting foto sertifikat, kita bisa menceritakan proses dan pembelajaran yang didapat selama mencapai pencapaian tersebut.

2. Berbagi Kisah, Bukan Sekadar Hasil: Orang lebih suka membaca kisah yang menginspirasi daripada sekadar melihat hasil akhir. Ceritakan perjalanan, tantangan, dan bagaimana kita mengatasinya. Ini bisa membuat audiens merasa lebih terhubung dan terinspirasi.

3. Jaga Keseimbangan Konten: Jangan hanya memposting tentang diri sendiri. Selipkan konten yang bermanfaat bagi audiens, seperti tips, panduan, atau informasi yang relevan dengan bidang kita. Ini menunjukkan bahwa kita peduli dan ingin memberikan manfaat kepada orang lain.

Strategi Personal Branding yang Efektif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline