Lihat ke Halaman Asli

Artikel Mutasi Virus Corona dan Siklus Hidupnya

Diperbarui: 24 Maret 2020   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hay Guys... Apakah anda mengetahui tentang wabah virus korona atau COVID-19 yang sedang terjadi saat ini? Ya tentu saja COVID-19 atau yang sering dikenal dengn sebutan virus korona pada umumnya bisa bermutasi dan mengalami suatu perubahan tertentu. Virus yang dinamai SARS-coV-2 ini bermutasi menjadi dua strain virus baru, salah satu strain disebut-sebut lebih agresif dibandingkan virus korona asalnya.

Mutasi menyebabkan perubahan pada suatu susunan genetik virus yang merupakan salah satu hambatan yang dihadapi oleh para ilmuan sekarang ini dalam mempelajari virus dan vaksinnya, Tidak terkecuali kasus COVID-19. Dengan demikian coron virus yang bermutasi dapat memberikan petunjuk dalam mengatasi wabah tersebut.

Pada bulan februari lalu sekelompok ilmuan dari Tiongkok mengambil sampel corona virus dari 103 pasien COVID-19 yang sedang berada di kota Wuhan dalam mempelajari susunn genetik virus lalu mereka menemukan suatu perbedaan. Ada 2 perbedaan yaitu tipe L dan tipe S menurut laporan yang diterbitkan "Jurnal National science Review". Corona virus bermutasi menjadi tipe L disinyalir lebih agresif dibanding tipe S sebanyak 70% adalah tipe L tetapi corona virus lebih kepada tipe S yang mempunyai karakteristik lebih lemah dibandingkan tipe L.

Para ilmuan menduga bahwa adanya  campur tangan manusia, krantina dan upaya pencegahan menghambatbpenularan tipe L sehingga virus ini kalah jumlah dibanding virus S. Penemuan ini memberikan pandangan yang baru dalam memahami karakteristik SARS-coV-2 dampak penyebarannya pada manusia, dengan demikian dapat diberlakukan lebih lanjut.

Pendapat Ilmuan tentang Virus Corona Yang Bermutasi. Nathan Grubaugh seorang ahli epidemiologi dari Yale School Of Public Health,AS. Virus korona adalah virus berukuran besar dengan rantai kode genetik yang amat panjang susunan genetiknya dengan satu virus sudah mengandung sekitar 30.000 molekul genetik, perbedaan kecil pada salah satu kode tersebut tidak bisa signifikan.

Apakah Mutasi Membuat Virus Corona Menjadi Berbahaya? Istilah mutasi sering dkaitkan dengan virus berbahaya dan mematikan padahal mutasi adalah fenomena yang wajar dalam siklus hidup virus. 

Berdasarkan susunan genetiknya virus terbagi menjadi 2 yaitubvirus DNA dan virus RNA, virus RNA seperti SARS-coV-2 lebih sering mengalami mutasi pada dasar alamiah ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikn. Alih-alih membahayakan virus corona yang bermutasi bisa menjadi jawaban dari wabah COVID-19, penelitian ini mungkin saja membantu dalam mencari vaksin maupun obat bagi COVID-19.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline