Lihat ke Halaman Asli

Keberadaan Agama Menciptakan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

Diperbarui: 11 Mei 2022   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang agama yakni berbicara sebuah keyakinan yang dianut oleh sekelompok manusia.Agama adalah suatu sistem kepercayaan yang dianut oleh sekelompok manusia yang mengatur cara beribadatan dan bertujuan untuk menata kehidupan yang berasal dari sang pencipta alam semesta.Lalu apa sih yang di maksud dengan stratifikasi sosial ? 

Stratifikasi sosial merupakan suatu penggolongan masyarakat menurut tingkatan tertentu yang dimana penggolongan tersebut akan menimbulkan kelas-kelas sosial antar masyarakat.

Indonesia adalah negara yang mayoritas masyarakatnya menganut sebuah kepercayaan.Hal tersebut mewajibkan warganya untuk memeluk salah satu agama di Indonesia untuk menunjukkan identitas ataupun data pribadi yang bertujuan untuk memudahkan adminitrasi dokumen misalnya pembuatan ktp,paspor dan surat penting lainnya.Di Indonesia memiliki 6 agama yang di akui secara sah oleh negara yakni Islam,Kristen Protestan,Katholik,Hindu,Buddha,dan Konghucu.

Agama hadir sebagai pedoman bagi pemeluknya,agama juga merupakan salah satu alat untuk mengatur tingkah laku manusia.Setiap langkah kehidupan,agama akan selalu melekat didalam lingkup pergerakan manusia seperti makan,tidur,belajar,berpergian dan lainnya.

Lalu,keberadaan agama yang seperti apa sih yang menciptakan stratifikasi sosial ? Agama dan stratifikasi sosial merupakan dua hal yang jelas berbada.Agama akan menjadi masalah jika didalamnya terjadi konflik.Biasanya konflik-konflik ini terjadi karena adanya ketidaksamaan pendapat dan status sosial dari para pelaku didalamnya.

Ketidaksamaan pendapat dan status sosial ini akan cenderung menyebabkan stratifikasi sosial,artinya perbedaan yang terjadi itulah menyebabkan adanya penggolongan antar masyarakat beragama.

Dapat diambil contoh fenomena yang terjadi bahwa agama di Amerika khususnya Protetanisme secara umum dilihat  kegiatannya masyarakat kelas atas ataupun menengah,terdapat 3 kategori yang mendukung pernyataan diatas yakni keanggotaan gereja,kehadiran dalam acara ibadah,dan keikutsertaan dalam kegiatan gereja.Dalam hal ini menunjukkan hanya orang-orang yang berstatus tinggi lebih mendominasi keterlibatannya dibandingkan yang berstatus rendah.

Jika dilihat dengan konsep sosiologi agama dengan aliansi Karl Marx menjelaskan bahwa orang-orang dengan aliran Marxsis menjadikan suatu kelompok tertentu ini lebih terlalu fokus sama kegiatannya sendiri sampai melupakan hal-hal disekitarnya yang dimana dalam teori Aliansi masyarakat menjadi terasingkan.Hal ini menunjukkan dari kasus diatas bahwa hanya masyarakat yang mempunyai golongan tinggi akan dianggap keberadaan/dilibatkan dibandingkan masyarakat rendah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline