Program Keluarga Berencana (KB) adalah program yang dirancang pemerintah untuk membantu tiap pasangan atau keluarga dalam mengontrol jumlah anak yang dimiliki. Tujuan utama dari program KB adalah mengendalikan pertumbuhan populasi dan meningkatkan kesejahteraan keluarga serta masyarakat secara keseluruhan. Program KB mencakup penyuluhan, edukasi, dan akses terhadap berbagai metode kontrasepsi yang aman dan efektif.
Salah seorang tokoh sejarah pemikiran ekonomi yang mendukung dibentuknya program Keluarga Berencana (KB) adalah Thomas Robert Malthus. Malthus adalah seorang ekonom dan demografer Inggris yang hidup pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dalam karyanya yang terkenal, "An Essay on the Principle of Population" (1798), Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan populasi cenderung melebihi pertumbuhan sumber daya yang tersedia. Menurutnya, pertumbuhan penduduk yang cepat, jika tidak diatur, dapat menyebabkan kelaparan, kemiskinan, dan penderitaan manusia secara luas. Pemikiran Malthus ini telah memberikan dasar filosofis bagi berbagai program KB di seluruh dunia, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengendalian pertumbuhan penduduk.
Program Keluarga Berencana (KB) memiliki keterkaitan yang erat dengan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Program KB berperan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan membatasi jumlah anak yang dimiliki oleh tiap pasangan. Dengan jumlah anak yang lebih sedikit, keluarga cenderung memiliki lebih banyak sumber daya untuk diinvestasikan pada pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Program KB juga membantu mengurangi tingkat kemiskinan. Dengan pengendalian jumlah anak, keluarga memiliki lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Keluarga yang terencana akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mengakses pendidikan, pelatihan pekerjaan, dan peluang ekonomi lainnya, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dalam masyarakat. Keluarga yang sejahtera cenderung lebih produktif dan memiliki nilai saing tinggi dalam kontribusinya terhadap perekonomian.
Dengan jumlah penduduk yang terkontrol, tekanan terhadap sumber daya alam negara juga dapat berkurang. Pengurangan tekanan ini dapat membantu dalam hal pelestarian lingkungan alam, sumber daya air, dan sumber daya alam lainnya yang penting bagi pembangunan ekonomi jangka panjang. Dengan mengelola pertumbuhan populasi, manusia dapat menjaga keseimbangan dengan alam dan mendukung keberlanjutan lingkungan hidup untuk generasi mendatang.
Maka dari itu, pemikiran tokoh ekonomi seperti Robert Malthus memberikan pemahaman bahwa untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan populasi perlu dikendalikan, dan salah satu cara yang tepat ialah diwujudkan melalui program KB. Program KB didasarkan pada gagasan bahwa dengan memberikan kontrol kepada pasangan atas keputusan reproduksi mereka, populasi dapat dikendalikan sehingga sejalan dengan ketersediaan sumber daya yang ada. Dengan pengendalian jumlah anak yang dimiliki oleh pasangan, diharapkan masyarakat dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dan dapat mengatasi masalah kesenjangan di kemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H