Lihat ke Halaman Asli

Cara Mudah Menghemat Sabun Mandi

Diperbarui: 30 Januari 2016   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih mandi menggunakan sabun batang? Atau sudah berpindah menggunakan sabun cair? Mana yang lebih sering digunakan, sabun batang atau sabun cair? Sabun batang dan sabun cair sebenarnya memiliki kandungan yang sama, yaitu garam alkali yang terbuat dari asam lemak dan deterjen, yang dipercaya dapat mengikat kotoran yang menempel di tubuh kita dan membuatnya larut dalam air.

Jika diukur dari aspek harga, jelas sabun batang relative lebih murah dibanding sabun cair, sehingga lebih ekonomis. Sabun batang yang telah ada sejak 3000 tahun lalu, sejarah Babelonia kuno menunjukkan sekitar 2800 tahun lalu sudah diproduksi sabun untuk mandi. Rasanya tidak lengkap ketika mandi jika belum menggunakan sabun.

Perhatikan sabun batang atau sabun mandi yang ada di kamar mandi anda. Sabun mandi modern dibuat dalam bentuk yang sangat simple, ukurannyapun dibuat tidak melebihi besar telapak tangan hingga mudah digenggam. Warna sabun mandi juga beraneka ragam, bahkan saat ini, rata-rata sabun mandi dikombinasikan dengan berbagai aroma buah atau bunga yang mengandung wewangian alami. Tidak jarang orang berseloroh, akan sulit menemukan buah segar karena sudah habid dipakai sebagai campuran sabun.

Sabun mandi batang yang digunakan, biasanya bentuknya semakin kecil dan menciut. Umumnya orang menggunakan sampai kecil hingga bentuknya hampir menyerupai potongan pensil, saking kecilnya. Jika sudah sekecil itu biasanya pula, sabun sudah tidak mengeluarkan busa sabun. Tetapi anehnya, Sabun yang kecil itu jarang yang langsung dibuang, dan kadang dibiarkan di kamar mandi, karena sudah diganti dengan sabun yang baru. Akibatnya sering ditemukan beberapa potongan sabun yang kecil-kecil yang sudah tidak digunakan lagi, bahkan untuk mencuci tangan sekalipun.

Sebenarnya ada cara yang sangat mudah mensiasati agar sabun mandi batangan itu digunakan sampai benar-benar habis dan tidak menumpuk dalam bentuk potongan-potongan kecil. Sabun mandi yang sudah digunakan, seminggu atau lebih, tergantung jumlah orang yang ada dalam sebuah keluarga, bentuknya akan semakin mengecil. Jika bentuknya persegi panjang, maka lama-lama akan mengecil dan semakin pipih. Sabun baru biasanya dibuat dengan tebal sampai 3 cm dan beratnya berkisar 80-90 gr. Dengan rata-rata dimensi 9cmX 5 cm dan tebal 3 cm maka sabun batang sangat ideal untuk ukuran tangan orang Indonesia.

Sabun yang telah mengecil dan pipih itu jangan dipakai terus, ketika ukurannya berkisar tinggal 30% dari ukuran semula, ambillah sabun yang baru. Sabun yang baru biasanya masih keras dan padat, sementara yang sudah dipakai agak sedikit lunak dan lembek. Gosoklah sabun yang baru dan sabun yang sudah dipakai dengan sedikit air sampai mengeluarkan busa. Sesudah itu tempel dan tekan sabun yang sudah dipakai di atas permukaan sabun yang baru. Jika belum bisa menempel, gosok lagi dengan air. Tekan ujung-ujung sabun yang sudah dipakai dan biarkan sampai benar-benar menempel ditengah-tengah sabun yang baru. Biarkan ke dua sabun itu mongering, dan periksa apakah kedua sabun itu sudah menyatu atau belum. Jika sudah menyatu, maka anda akan mendapat sabun kombinasi  yang lebih tebal.  Selanjutnya anda dapat memakai sabun itu hingga sabun yang lama benar-benar habis. Berikutnya anda ulangi ketika sabun sudah mendekati 30% dari bentuk semula. Anda akan menghemat sabun mandi karena tidak akan tersisa potongan-potongan sabun seperti sebelumnya. Lebih baik lagi jika anda mengkombinasikan sabun lama dan sabun baru dengan warna yang berbeda, sehingga sabun “baru” anda akan berwarna warni. Proses penggabungan sabun juga sebaiknya dilakukan ketika anda sudah selesai mandi, karena  proses pengeringan dan penyatuan sabun memerlukan waktu yang relative lama.

Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline