Saat ini teknologi terus berkembang dan telah membawa pengaruh yang sangat besar di berbagai bidang kehidupan salah satunya dalam dunia bisnis. Saat ini, teknologi informasi dan sistem dikelola sedemikian rupa lalu memunculkan suatu model bisnis baru yang disebut bisnis berbasis digital.
Di Indonesia mulai ramai bisnis berbasis digital mulai dari e-commerce, jasa perencanaan keuangan, hingga jasa transportasi. Sejalan dengan persaingan yang semakin ketat antar pebisnis, banyak pebisnis yang melakukan berbagai macam cara bahkan cara yang curang demi memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan etika yang seharusnya diperhatikan dalam menjalankan bisnis.
Etika bisnis merupakan pedoman atau tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma serta moralitas yang berlaku secara universal. Etika bisnis yang diterapkan dengan baik menjadi kunci keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Bisnis yang dibangun dengan tidak etis pasti tidak akan sustain atau berkelanjutan. Dalam berbisnis sebenarnya perilaku tidak etis merugikan tidak hanya masyarakat, akan tetapi juga merugikan perusahaan itu sendiri.
Apalagi di era digital seperti saat ini, bisnis yang tidak etis dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar dibandingkan era bisnis konvensional. Sebab, jika dahulu pelanggaran etika bisnis memberikan dampak hanya sebatas di lingkungan perusahaan. Namun, di era digital ini dampaknya menjadi sangat luas bahkan sampai ke tingkat global.
Walaupun banyak pebisnis sudah paham dan mengetahui betul akibat dari pelanggaran etika dalam berbisnis , masih saja banyak pihak yang melakukan pelanggaran etika bisnis. Oleh sebab itu, kesadaran terkait pentingnya etika bisnis terutama dalam era digital saat ini harus terus digalakkan.
Permasalahan /isu berkaitan dengan etika yang paling banyak dilakukan diera digital ini antara lain pencurian data, penipuan, mencuri ide bisnis, bom sms, melakukan tag secara acak / spamming dan masih banyak pelanggaran lainnya.
Banyak dari pelaku bisnis digital yang melakukan pelanggaran etika bisnis seperti mencuri data perusahaan. Pengawasan yang tidak memenuhi standar penyimpanan data base perusahaan menjadi penyebab sering terjadi kecurian data yang mengakibatkan banyak kerugian secara finansial.Selain itu, permasalahan etika lainnya yaitu penipuan dengan menggunakan foto produk milik orang lain tanpa izin, tindakan spamming dalam bentuk komentar dimana pelaku bisnis melakukan hal seperti men-tag calon pembeli secara acak, bahkan yang paling parah parah penjual tidak mengirimkan barang yang telah dipesan padahal sudah dibayar oleh pembeli.
Praktek pelanggaran etika yang marak dalam era digitalisasi seperti diatas, merupakan tindakan yang sangat melanggar etika bisnis dan juga menurunkan minat dan juga kepercayaan masyarakat pada jual beli secara online. Dibutuhkan etika bisnis yang baik untuk membuat bisnis yang dijalankan menjadi lebih sustainable dengan berdasarkan moral untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan yang nantinya akan berdampak pada loyalitas pelanggan. Apalagi bagi bisnis digital kepercayaan pelanggan menjadi sesuatu yang sangat penting, sebab dalam melakukan transaksi penjual dan pembeli tidak dapat bertatap muka secara langsung.
Para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki integritas, kejujuran, bertanggung jawab, menghargai pesaing, serta patuh atas hukum yang berlaku . Etika dalam berbisnis digital jika diterapkan dengan benar, akan menjadikan pengusaha memiliki daya saing yang tinggi hingga memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai.
Dalam menerapkan etika bisnis dalam bisnis digital dapat dimuali sejak awal mendirikan usahu yaitu dengan mennggunakan platform yang menegakkan nilai etika, desain organisasi yang beretika serta karyawan yang memiliki berintegritas.