Lihat ke Halaman Asli

FreddyIlhamsyah PA

Pensiunan staf humas bidang media PT Pertamina EP Asset I Pangkalan Susu Field era tahun 1999-2009

Ada Apa di WTP Pertamina EP Lapangan Pangkalan Susu?

Diperbarui: 26 Juli 2018   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Freddy Ilhamsyah PA

Pendahuluan

Seperti diketahui bahwa pimpinan Pertamina DSBU (Daerah Sumatera Bagian Utara) ketika itu sangat peduli untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang layak minum sesuai hasil uji laboratorium, artinya bebas bakteri/microba dan zat yang dapat mengganggu kesehatan manusia (karyawan Pertamina), sehingga Perusahaan Migas pelat merah itu merasa perlu untuk membangun WTP (Water Treatment Plant) di Bukit Kunci Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

WTP yang dibangunan dengan biaya besar mencapai milyaran rupiah ketika itu bukan hanya menyediakan air untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus) saja tapi juga untuk menyediakan air minum yang bersih dan sehat bagi karyawan Pertamina UEP 1 Pangkalan Susu yang menempati 380 pintu rumah di Perumahan Karyawan Pertamina yang berada di 4 (empat) Puraka yaitu Puraka I (68 pintu), Puraka II Cemara (49 pintu), Puraka III A  (137 pintu) dan Puraka III B (36 pintu) di Bukit Kunci, dan di Puraka IV Paluh Tabuhan (41 pintu). 

Membangun WTP

Pada kesempatan kali ini penulis coba menyampaikan pengalaman penulis saat melaksanakan pembangunan proyek WTP yang dilaksanakan oleh maincontractor PT Nasio-Jakarta bekerjasama dengan PT Bina Sarana Putra (BSP)-Medan pada tahun 1975. Lokasi  proyek di jalan dekat tanjakan ke arah Bukit Kunci.

Sejak awal pembangunannya memang sudah penuh dengan berbagai lika-liku dan hambatan yang sedikit mengganggu kelancaran pelaksanaan proyek tersebut. Hal ini penulis ketahui karena kebetulan penulis terlibat langsung dalam pelaksanaan pembangunan WTP yang berada di samping kanan jalan tanjakan ke arah Bukit Kunci dari pusat kota Pangkalan Susu.

Survei awal rencana pembangun Water Treatment Plant dilakukan sekitar pertengahan tahun 1974 penulis dan beberapa rekan dari PT Nasio dan PT BSP. Kondisi di lapangan yang berada di kaki bukit kecil dan kondisi tanahnya miring (tidak ada tanah datar) serta di belakangnya ada semak belukar dan di samping kanannya ada semacam rawa-rawa.

Setelah kembali ke Medan, maka diputuskan, pada tahap awal pembangunannya harus memakai traktor D6 untuk meratakan tanah perbukitan kecil itu dan tanahnya didorong ke kanan menutup rawa-rawa yang banyak dihuni oleh ikan lele dan ikan limbat (sejenis ikan lele plus sembilang warna kuning tua kecoklat-coklatan).

Ketika perataan lokasi sudah selesai maka dilanjutkan membangun pondasi bangunan gedung segi empat memanjang yang di dalamnya ada ruangan tempat mesin dan di sebelahnya (2 lantai) digunakan untuk kantor Utilitis. Sedangkan di lahan kosong di belakang samping kanan digali lubang besar berdiameter 6 meter dengan kedalaman 3 meter yang nantinya akan digunakan sebagai tempat penampungan air bersih (cold storage) yang terbuat dari beton cor sebelum air layak minum yang sejuk itu disalurkan ke kompleks perumahan di Bukit Kunci dan sekitarnya. Bak itu ditanam di bawah tanah dan ditimbun hingga mirip bukit kecil.

Diganggu Oknum dan Orang Bunian 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline