Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Triyanto

Bahasa rasa

Perangkap Psikis, Jebakan Logika

Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu malam di gardu.
Ada guru dan murid bermain catur dengan seru.

Suasana pegunungan yang dingin. 

Murid yang awalnya serius. Tiba tiba mengajukan tanya.

Murid : "Guru, ada rembulan mentari mengorbit di garis edarnya. Daun gugur mengering.
Raga yang perlahan menua layu, netra mengkabur, rambut menguban. Bukankah, itu dari kehendak kepastian tanpa rambatan bunyi, huruf, dan kata? "

Guru  : (Senyum). "Kenapa bertanya tentang itu ? Sedang banyak manusia yg tak ingin tau tentang itu."

Murid : "Memakrifati kemakrifatan kasatriyan kependekaran. Itu alasanku."

Guru  : "Kelak engkau kan memahami sesuatu kebenaran yang sejati."

Murid : "Ya guru."
Murid : "Dua benteng satu kuda." "Sekakmat !". "Engkau lena guru." Hihihi

Guru  : "Engkau bertanya berat. Untuk maksud memecah konsentrasi".
Guru  : "Dasar kau murid licik". (Ekspresi muka jelek)

Murid  : "Perangkap psikis jebakan logika dong." wkwk

Guru  : "Edyaannn kowe le."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline