Pada suatu malam di gardu.
Ada guru dan murid bermain catur dengan seru.
Suasana pegunungan yang dingin.
Murid yang awalnya serius. Tiba tiba mengajukan tanya.
Murid : "Guru, ada rembulan mentari mengorbit di garis edarnya. Daun gugur mengering.
Raga yang perlahan menua layu, netra mengkabur, rambut menguban. Bukankah, itu dari kehendak kepastian tanpa rambatan bunyi, huruf, dan kata? "
Guru : (Senyum). "Kenapa bertanya tentang itu ? Sedang banyak manusia yg tak ingin tau tentang itu."
Murid : "Memakrifati kemakrifatan kasatriyan kependekaran. Itu alasanku."
Guru : "Kelak engkau kan memahami sesuatu kebenaran yang sejati."
Murid : "Ya guru."
Murid : "Dua benteng satu kuda." "Sekakmat !". "Engkau lena guru." Hihihi
Guru : "Engkau bertanya berat. Untuk maksud memecah konsentrasi".
Guru : "Dasar kau murid licik". (Ekspresi muka jelek)
Murid : "Perangkap psikis jebakan logika dong." wkwk
Guru : "Edyaannn kowe le."